Bisnis.com, JAKARTA--PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. mengandalkan tiga produknya untuk berpartisipasi dalam tender obat generik e-catalogue.
Sekretaris Perusahaan Darya-Varia Laboratoria Frida Oktaria Chalid menuturkan kontribusi lini bisnis obat generik terhadap pendapatan perseroan memang masih sangat kecil.
Namun, pihaknya berharap bisnis obat murah ini bisa semakin besar di masa mendatang. Tahun ini, emiten berkode DVLA ini telah bekerja sama dengan 10 rumah sakit milik pemerintah untuk memasarkan obat resep.
Frida melanjutkan, margin obat generik memang sangat tipis. Namun, dia menilai bisnis ini tetap potensial untuk dimasuki karena membutuhkan volume besar. Kendati demikian, perseroan mengaku akan berhitung seksama agar tidak mengalami kerugian dalam menjual obat generik.
"Tendernya kan terbuka. Kalau ternyata harganya tidak masuk hitungan kami ya lebih baik mundur," katanya seperti dikutip Bisnis.com, Kamis (4/6/2015).
Frida menuturkan, perseroan menganggarkan belanja modal Rp60 miliar di tahun ini. Dana tersebut sebagian besar akan digunakan untuk mengganti mesin-mesin produksi yang telah uzur dan membenahi aktivitas produksi agar sesuai dengan standar cara pembuatan obat yang baik (CPOB).
Dengan beragam strategi ini perseroan optimitis bisa ikut meramaikan bisnis oabt generik. Apalagi emiten berkode DVLA ini mengklaim telah memilki 13 produk obat generik yang akan ditambah menjadi lima jenis pada tahun ini.
Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini DVLA membukukan kenaikan penjualan hingga 57% dari sebelumnya Rp217 miliar menjadi Rp342 miliar. Sementara itu, posisi bottomline perseroan juga membaik dari sebelumnya membukukan kerugian hingga Rp17 miliar menjadi laba Rp54 miliar.
Dalam RUPS Tahunan yang digelar pada Rabu (3/6), DVLA membagikan dividen sebesar Rp44,63 miliar atau sekitar 55,15% dari laba bersih yang berhasil dikumpulkan perseroan tahun lalu. Dividen ini setara dengan Rp40 per lembar saham yang akan dibayarkan pada 3 Juli 2015.