Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan konstruksi dan investasi PT PP (Persero) Tbk meraih kontrak baru sebesar Rp9,8 triliun sampai dengan akhir Mei 2015. Jumlah tersebut diklaim melebihi target yang ditetapkan perusahaan sebesar Rp8,6 triliun.
Bambang Triwibowo Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk mengatakan total order book sampai dengan akhir Mei mencapai Rp38,8 triliun termasuk carry over 2014 sebesar Rp29 triliun.
Bambang menyatakan kontrak baru tersebut mencapai 36% dari total target kontrak baru yang ditetapkan perusahaan sepanjang tahun ini, yaitu sebesar Rp27 triliun.
Walaupun pelaksanaan proyek infrastruktur pemerintah mundur dari target semula, kata Bambang, perolehan kontrak baru etap tinggi karena mendapat kepercayaan dari pihak swasta, seperti Lippo Group, CT Group, Alila, dll.
"Kami tetap optimistis akan mendapatkan proyek-proyek infrastruktur dari pemerintah dalam beberapa bulan mendatang seiring tekad pemerintah mempercapat pelaksanaan proyek-proyek APBN," ujarnya melalui siaran pers yang diterima Bisnis.com Rabu (3/6/2015).
Menurut Bambang, perolehan kontrak baru tersebut di dalamnya termasuk diantaranya proyek infrastruktur pemerintah, yaitu Jalan Tol Bawen-Solo Rp339 miliar, Jalan Sibolga-Batas Tapsel di Sumatera Utara Rp236 miliar, Sabodam Merapi Rp61 miliar dan Jalan Tol Solo-Kertosono (lanjutan) Rp55 miliar.
Selain itu, proyek baru Perseroan yang lain yaitu Reklamasi Mandala City di Makassar sebesar Rp2,5 triliun, Pelabuhan Kuala Tanjung Rp897 miliar, St. Moritz di Makassar Rp576 miliar, One Otium Residence Antasari di Jakarta Rp472 miliar, Manhattan Greenland sebesar Rp. 351 miliar, Apartemen Gunawangsa di Surabaya sebesar Rp327 miliar, CBD Karawaci di Banten Rp312 miliar, Casia Condotel di Bintan Rp242 miliar, Apron Bandara Ahmad Yani di Semarang Rp141 miliar, Gedung Jasa Marga di Jakarta Rp112 miliar, Rumah Budaya Indonesia di Dili Timor Leste Rp77 miliar, dll.
Perolehan kontrak baru tersebut juga dikontribusi oleh penjualan anak usaha Perseroan, yaitu PT PP Properti sebesar Rp. 900 miliar, PT PP Pracetak Rp569 miliar dan PT PP Peralatan Rp87 miliar.
Di samping menargetkan perolehan proyek-proyek infrastruktur pemerintah, lanjut Bambang, dalam waktu dekat PTPP juga mengincar beberapa proyek power plant.