Bisnis.com, JAKARTA--Emiten pengelola kawasan industri Deltamas, yang merupakan anak usaha Sinarmas Land, PT Puradelta Lestari Tbk. mencatatkan saham perdana di PT Bursa Efek Indonesia dengan kode DMAS sebagai emiten ke-510.
Pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) Puradelta Lestari dilakukan pada Jumat (29/5/2015), dengan harga saham Rp210 per lembar. Berdasarkan data BEI, saham DMAS dicatat di daftar efek syariah.
DMAS menjadi emiten ke-4 yang melantai di pasar modal tahun ini. Perseroan mencatatkan 48,19 miliar lembar saham dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp10,12 triliun.
Perseroan menerbitkan 4,81 miliar lembar saham baru dalam IPO atau 10% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dengan saham perseroan sebanyak 43,37 miliar lembar. Dalam gelaran IPO ini, perseroan mengantongi dana segar Rp1,01 triliun.
Dari jumlah perolehan dana itu, perseroan akan menggunakan sebanyak 60% untuk pengembangan infrastruktur dan investasi properti, sebanyak 15% untuk akuisisi lahan, dan 10% untuk modal kerja.
Sebelumnya, Puradelta membidik dana IPO Rp2,2 triliun-Rp3,7 triliun dengan melepas saham sebanyak-banyaknya 10,84 miliar atau 20% dari jumlah saham disetor penuh. Namun, dengan tekanan yang terjadi pasar saham, pengembang Deltamas ini memangkas target.
Saham yang dicatat di papan utama ini menempati sektor enam, yakni properti, real estate, konstruksi gedung. Sedangkan, DMAS tercatat di subsektor properti dan real estate.
Setelah IPO, pemegang saham Puradelta Lestari terdiri dari Sojitz Corporation (22,50%), Jermina Limited (2,47%), PT Sumber Arusmulia (1,16%), AFP International Capital Pte. Ltd. (41,37%), Fame Bridge Investments Ltd. (22,50%), dan Publik (10%).
Dalam aksi IPO ini, Puradelta menunjuk PT Macquarie Capital Securities Indonesia, PT CLSA Indonesia, PT Sinarmas Sekuritas, sebagai penjamin pelaksana emisi.