Bisnis.com, JAKARTA - Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat, sukuk global Indonesia diminati investor dunia. Terbukti, penawaran sukuk global mendulang permintaan US$6,8 miliar dari 240 investor atau oversubscribed 3,4 kali.
Pemerintah lewat Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia III resmi menerbitkan sukuk global senilai US$2 miliar bertenor 10 tahun yang jatuh tempo pada 2025 dengan imbalan 4,325%. Instrumen syariah berdenominasi do - lar AS itu bakal dicatatkan di Singapore Stock Exchange dan NASDAQ Dubai (dual listing).
Ini kali pertama Indonesia mencatatkan sukuk global di dua tempat. Settlement akan dilakukan pada Kamis, (28/5). Imbal hasil yang sebesar 4,325% itu berada di ambang bawah imbal hasil indikatif pe - merintah yang di kisaran 4,3%-4,4%.
Suminto, Direktur Pembiayaan Syariah Di - rektorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, mengatakan kelebihan permintaan hingga 3,4 kali menunjukkan investor masih percaya pada fundamental ekonomi Indonesia. Padahal, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2015 hanya 4,71%, lebih rendah dari kuartal I tahun lalu.
“Di tengah volatilitas pasar, ketidakpastian, dan pertumbuhan ekonomi, masih ada order sampai US$6,8 miliar. Mudah-mudahan bisa dibaca sebagai kepercayaan investor,” katanya kepada Bisnis, Jumat, (22/5/2015).
Menurutnya, kelebihan permintaan sukuk itu juga disokong oleh revisi outlook Indonesia dari Standard & Poor’s (S&P). Kamis, (21/5/2015), S&P menaikkan credit rating outlook Indonesia dari stabil menjadi positif serta menegaskan peringkat Indonesia di posisi BB+.
Secara khusus, S&P menetapkan peringkat BB+ terhadap penerbitan sukuk global Indonesia berbentuk mata uang asing jangka panjang di bawah US$10 miliar yang diterbitkan Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia III.
“Kami menyesuaikan keluarnya rilis S&P. Kan kami ekspektasi rilis S&P kapan keluar, issuance rating biasanya paralel dengan country rating,” ucap Suminto.
Sukuk global keenam ini juga mendapat peringkat Baa3 dari Moody’s dan BBB- dari Fitch. Penerbitan sukuk global ini merupakan kali keempat yang diterbitkan dalam Islamic Global Medium Term Notes (Islamic GMTN) Program yang telah ditingkatkan menjadi US$10 miliar.