Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Efek Indonesia (BEI): PPRO Jadi Emiten Ketiga Go-Public Tahun Ini

PT PP Properti Tbk. akan menjadi emiten ketiga tahun ini yang mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia dengan kode PPRO. Sebelumnya, PT Bank Yudha Bhakti Tbk. (BBYD), dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) menjadi emiten pertama dan kedua pada 2015.
 Bursa Efek Indonesia/Bisnis
Bursa Efek Indonesia/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - PT PP Properti Tbk. akan menjadi emiten ketiga tahun ini yang mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia dengan kode PPRO. Sebelumnya, PT Bank Yudha Bhakti Tbk. (BBYD), dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) menjadi emiten pertama dan kedua pada 2015.

Pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO) akan dilakukan pada Selasa (19/5/2015) dengan saham baru yang ditawarkan sebanyak 4,91 miliar lembar atau 34,98%.

PP Properti menawarkan harga saham Rp185-Rp320 per lembar. Perseroan akhirnya menetapkan harga penawaran pada level Rp185 per lembar dengan perolehan dana Rp908,78 miliar.

Bertindak selaku penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Bahana Securities, PT CIMB Securities Indonesia, PT CLSA Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.

Struktur pemegang saham setelah IPO terdiri dari PTPP 64,96%, Yayasan Kesejahteraan Karyawan Pembangunan Perumahan (YKKPP) sebesar 0,06%, dan publik 34,98%. PP Properti akan mencatatkan 14,04 miliar saham terdiri dari 9,13 miliar saham berasal dari pemegang saham perseroan sebelumnya dan 4,91 miliar lembar dari saham baru hasil IPO.

Perseroan akan menggunakan dana hasil IPO sebesar 75% untuk ekspansi, sebesar 15% untuk modal kerja, dan 10% untuk pelunasan sebagian utang.

PP Properti akan mengalokasikan dana Rp681,58 miliar atau sebesar 75% untuk investasi ekspansi. Dari dana tersebut, sebesar 27% akan digunakan untuk investasi properti berupa mall di atas lahan milik sendiri di Surabaya dan bekasi, serta untuk akuisisi mall yang telah beroperasi di Kalimantan.

Kemudian, sebanyak 23% dari dana ekspansi akan digunakan untuk membeli beberapa bidang tanah di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Tanah-tanah tersebut nantinya akan dikembangkan menjadi proyek CBD atau superblock baru yang terdiri dari pusat perbelanjaan, apartemen, ruko, hunian, dan hotel.

Dana ekspansi sebesar 21% juga akan digunakan untuk mengakuisisi hotel yang telah beroperasi di Kalimantan. PP Properti juga akan membangun otel di lahan sendiri di kawasan Sumatra, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa.

PP Properti juga mengalokasikan dana ekspansi sebesar 4% untuk pengembangan usaha entitas anak dalam bentuk penyertaan modal. Perseroan bermaksud mendirikan anak usaha baru bagi proyek-proyek di Jabodetabek, Jabar, Jateng, Jatim, dan Bali.

Tidak hanya itu, hasil dana IPO sebesar 15% akan dialokasikan untuk modal kerja bagi pengembangan proyek yang tengah berjalan. Diantaranya Grand Kamala Lagoon Bekasi, Grand Sungkono Lagoon Surabaya, Pavillion Permata 2 Surabaya, Kawasan Dharma Husada Surabaya, The Ayoma Serpong, Gunung Putri Square Bogor, dan Payon Amartha Semarang.

Sisa dana IPO sebesar 10% akan digunakan untuk melunasi utang eprseroan kepada induk usaha, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Utang kepada PTPP digunakan untuk modal kerja untuk pembangunan Park Hotel Jakarta dan Bandung.

Utang tersebut senilai Rp240 miliar dengan tingkat bunga yang dipatok sebesar 11% per tahun. PTPP memberikan jangka waktu pinjaman selama 36 bulan sejak perjanjian. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper