Bisnis.com, JAKARTA—PT Phapros Tbk. mengajukan rencana merger dengan PT Rajawali Nusindo untuk memperbesar ekuitas sebelum melantai bursa.
Bisnis mencatat, kedua perusahaan tersebut bernaung di bawah PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Iswanto, Direktur Utama Phapros, mengatakan dalam kajian awal Phapros sebenarnya juga akan dimerger dengan anak usaha RNI yang lain yaitu PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB) yang memproduksi kondom merk ‘Artika’. Adapun Rajawali Nusindo bergerak di bidang distributor produk farmasi.
“Jadinya kami hanya mengajukan merger dengan Nusindo. Karena MRB skalanya terlalu kecil,” katanya kepada Bisnis, Senin (11/5/2015).
Menurut Iswanto, pihaknya saat ini tengah menanti keputusan dari pemegang saham. Namun, karena saat ini tengah terjadi pergantian nakhkoda di tubuh RNI, Iswanto pesimistis prosesnya berlangsung cepat.
Seperti diketahui, pekan lalu Menteri BUMN Rini Soemarno mencopot Ismed Hasan Putro sebagai direktur utama RNI.
Iswanto menjelaskan, jika rencana merger tersebut terealisasi nilai ekuitas Phapros akan meningkat dua kali lipat.
Saat ini perusahaan farmasi pelat merah tersebut memiliki ekuitas sekitar Rp400 miliar.
Adapun ekuitas Rajawali Nusindo mencapai Rp500 miliar. Dengan ekuitas yang lebih besar perseroan optimistis bisa meraup dana jumbo saat melantai di bursa.