Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Phapros Catatkan Laba Bersih Rp45 miliar

PT Phapros Tbk. berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp45 miliar atau bertumbuh 8,2% dibandingkan tahun sebelumnya kendati pertumbuhan ekonomi domestik saat ini masih melemah.

Bisnis.com, SEMARANG—PT Phapros Tbk. berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp45 miliar atau bertumbuh 8,2% dibandingkan tahun sebelumnya kendati pertumbuhan ekonomi domestik saat ini masih melemah.

Direktur Utama PT Phapros Tbk. Iswanto mengatakan pertumbuhan laba bersih tahun ini karena ditopang dengan permintaan produk obat generik cukup tinggi setelah pemerintah memberlakukan program Jaminan Kesehatan Nasional.

Selain itu, perseroan ke depan akan memperbesar porsi pengembangan produk herbal seiring market share pasar herbal pereda masuk angin di Indonesia bisa menembus Rp2,5 triliun. Dalam hal ini, ujar Iswanto, Phapros optimistis meraih penjualan hingga Rp25 miliar atau 1% dari market share produk herbal pereda masuk angin secara nasional.

“Laba bersih Phapros bisa tembus Rp45 miliar dan harapannya ke depan bisa meningkat terus,” paparnya disela-sela Peluncuran Produk Antimo Herbal di Semarang, Kamis (7/5) malam.

Selain menggenjot penjualan produk, ujarnya, Phapros juga akan meningkatkan kapasitas produksi obat generik untuk memenuhi kebutuhan obat secara nasional akibat kebijakan program JKN.

Menurut Iswanto, hal ini untuk mengantisipasi lonjakan permintaan obat generik pada 2019 dengan pemberlakuan setiap warga Indonesia wajib menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Saat ini, ujarnya, perseroan telah memproduksi 115 item obat generik. Adapun, porsi produksi obat generik akan diperbesar dua kali lipat dengan memanfaatkan pabrik baru di Pringapus Ungaran Kabupaten Semarang Jawa Tengah.

“Pembangunan pabrik baru sudah sampai pada tahap izin industri,” ujarnya.

Iswanto mengatakan ekspansi perusahaan tahun ini yakni mendirikan pabrik baru di Ungaran Semarng seluas 10 hektare itu dengan investasi senilai Rp350 miliar. Dana itu rencana diambil dari pelepasan saham ke publik atau initial public offering (IPO) yang dilakukan pada kuartal II/2015.

“Kami targetkan dapat tambahan modal dari IPO sebesar Rp500 miliar. Yang Rp350 miliar untuk pembangunan pabrik, sisanya untuk pengembangan kapasitas produksi,” ujarnya.

Syamsul Huda, Direktur Marketing PT Phapros Tbk, menyakini industri herbal akan terus bertumbuh karena Indonesia memiliki keunggulan yakni kekayaan sumber daya alam yang beragam, khususnya tanaman herbal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper