Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan investasi milik Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Investama Tbk., pada triwulan I/2015 membukukan rugi bersih Rp207,8 miliar, berkebalikan dari laba bersih triwulan I tahun lalu, Rp385,43 miliar.
Bottom line MNC Investama (BHIT) tertekan karena perseroan mendulang rugi kurs mata uang asing bersih sebesar Rp572,62 miliar pada triwulan I/2015, sedangkan pada periode sama 2014 perseroan mengantongi laba kurs mata uang asing Rp484,75 miliar.
Tertekannya bottom line juga diakibatkan meningkatnya beban umum dan administrasi sebesar 25,78% pada triwulan I/2015 year-on-year/ yoy dan naiknya beban keuangan sebesar 29,48%.
Adapun, jumlah pendapatan bersih BHIT sepanjang Januari hingga Maret 2015 mencapai Rp3,2 triliun, tumbuh 14,15% yoy. Media menyumbang pendapatan terbesar, yakni Rp2,59 triliun atau 80,86% terhadap jumlah pendapatan bersih.
Lembaga keuangan menyumbang Rp326,52 miliar atau 10,8% terhadap jumlah pendapatan bersih dan sisanya disumbang lainnya Rp287,01 miliar.
Dari lini bisnis media, media berbasis iklan dan konten menyumbang pendapatan paling besar yakni Rp1,45 triliun atau 56,12% terhadap pendapatan media Rp2,59 triliun. Pendapatan media berbasis iklan dan konten pada triwulan I/2015 lalu turun 0,34% yoy, sedangkan pendapatan media berbasis online pada triwulan I tahun ini melonjak 180,62% yoy.
Sementara dari lini bisnis lembaga keuangan, pendapatan dari pembiayaan, efek dan asuransi pada triwulan I tahun ini naik 9,56% yoy menjadi Rp239,07 miliar. Adapun, lembaga keuangan bank menghasilkan pendapatan sebesar Rp87,45 miliar.