Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengklaim pelemahan ekonomi global menjadi penyebab utama menurunnya kinerja emiten kuartal I/2015 dan penurunan kinerja saham beberapa waktu terakhir.
Menurut Kalla, perlambatan ekonomi regional dan dunia menyebabkan harga komoditas turun dan pendapatan masyarakat merosot.
“Otomatis kinerja perusahaan menurun karena penjualan barang dan jasa pasti menurun. Bukan hanya emiten, perusahaan yang tidak publik juga,” katanya di Gedung Kementerian Keuangan, Kamis (30/4/2015).
Dia menegaskan melesunya kinerja emiten dan kinerja saham nasional disebabkan masalah yang bersifat universal. Menurutnya, tak ada satu pun negara yang sanggup mengupayakan pertumbuhan ekonomi yang ekstra tinggi.
“China menurun, Jepang, Singapura, dan Malaysia juga. Indonesia bisa tumbuh lumayan malah, bisa lebih dari 5%,”sebutnya.
Kendati mayoritas kinerja perusahaan nasional mengalami perlambatan, pengusaha pemilik Kalla Grup itu tetap optimistis bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 2015 sesuai target 5,7%.
Salah satu upaya yang dilakukan, Kalla mengimbau jajaran pemerintah mempercepat penyaluran anggaran belanja guna menstimulus pertumbuhan ekonomi. Selain itu, pemerintah harus membuka jalur penerimaan investasi lebih besar dan mudah sehingga aliran dana masuk ke Indonesia.