Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak melemah pada pekan ini, seiring dengan minimnya sentimen positif.
Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat, (17/4), indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 0,18% ke posisi 5.410,64. Investor asing membukukan aksi jual bersih Rp576,9 miliar.
Satrio Utomo, Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia memprediksi IHSG cenderung melemah sepanjang pekan ini. Pelemahan tersebut merupakan lanjutan dari pelemahan IHSG sejak pertengahan pekan lalu.
"Sejak pertengahan pekan lalu IHSG tidak baik, secara technical di bawal support 5.435. Ini karena reaksi pasar terhadap inflasi dingin, BI Rate juga tidak turun " kata Satrio saat dihubungi Bisnis, Minggu (19/4).
Selain itu, indeks Dow Jones yang terkoreksi hingga 1,5% turut membuat indeks regional terpengaruh yang pada akhirnya membuat IHSG rawan tekanan. Jadi, dia memperkirakan IHSG masih akan melanjutkan pelemahannya pekan ini. "Semoga ada peluang bertahan dari pertemuan KAA pekan ini," tambahnya.
Selain itu, pasar juga masih menanti data pertumbuhan ekonomi kuartal I. Meski belum pasti kapan akan diumumkan, kata Satrio, pasar cukup menanti data ini. Kemudian, data laporan keuangan dari Bank Mandiri dan Bank BCA juga diharapkan jadi sentimen positif.
"Kalau laporan keuangan mereka bagus bisa mendongkrak. Soalnya laporan keuangan Bank Danamon tidak sesuai ekapetasi, yang lain diharapkan mendorong."
Dia memprediksi, IHSG pekan ini berada di support 5.350-5.375 dan resisten 5.435. Bila support 5.350 tidak bisa dicapai maka dimungkinkan IHSG bakal terkoreksi ke 5.200.
Reza Priyambada, Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan perdagangan pekan ini IHSG akan berada pada rentang support 5.370-5.389 dan resisten 5.455-5.488.
Menurutnya, dilihat dari sisi tren, IHSG berpeluang melemah. Namun, diharapkan adanya rilis data-data global yang dapat meminimalisir peluang pelemahan tersebut. "Perkiraan, terjadinya penguatan tipis IHSG tidak terjadi dan membuka peluang tren pelemahan," katanya.