Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan reasuransi nasional, Tugu Re, memastikan menggelar rights issue sebelum akhir tahun ini.
Moro W Budhi, Direktur Utama PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugu Re) menjelaskan pihaknya membutuhkan modal segar minimal Rp200 miliar - Rp300 miliar untuk memenuhi target premi perusahaan pada tahun ini.
"Tahun lalu pendapatan premi mencapai Rp1,15 triliun, setidaknya premi sebesar Rp2 triliun bisa kita capai tahun ini," jelas Moro, Selasa (14/4/2015).
Pemegang saham Tugu Re terdiri dari PT Asriland (47,81%), PT Tugu Pratama Interindo (34,72%), serta Dana Pensiun Pertamina (17,46%). Induk Tugu Pratama Interindo 65% sahamnya dimiliki oleh PT Pertamina.
Penambahan modal Tugu Re sendiri melalui dua tahap simultan. Tahap pertama Dana Pensiun Pertamina akan melepas sahamnya kepada Tugu Pratama. Para pemegang saham baru kemudian menyiapkan rights issue untuk menyuntik modal perusahaan.
"Apakah investor yang ada mengeksekusi hak menambah modal atau menggandeng investor strategis, kita serahkan kepada pemegang saham," imbuhnya.
Dia juga menjelaskan pemegang saham telah meminta perusahaan mencari mitra strategis semenjak 2013. Moro menolak menjelaskan asal investor yang akan bergabung. Namun dia menyampaikan penawaran masuk berasal dari investor asing maupun lokal.
Beberapa di antaranya tengah melakukan negosiasi serius dengan pemegang saham. Saat ini juga masih berlangsung proses uji tuntas (due diligence) dari konglomerasi lokal melalui grup keuangannya terhadap perusahaan.
Capaian premi perseroan pada akhir 2014 sendiri naik 10,4% dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya. Sepanjang 2014 perusahaan mencatatkan pendapatan premi bruto Rp1,15 triliun berbanding Rp1,05 triliun tahun sebelumnya.
Menurutnya, jika penambahan modal urung terjadi, Tugu Re hanya dapat tumbuh maksimal 20% tahun ini.