Bisnis.com, JAKARTA- Sejak awal tahun hingga saat ini, PT Pemeringkat Efek Indonesia sudah melakukan pemeringkatan penerbitan obligasi senilai Rp12,5 triliun.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang periode 2015 mencapai Rp15,07 triliun. Pencatatan terakhir dilakukan pada Kamis (9/4) yakni obligasi I/2015 PT Brantas Abipraya (Persero) senilai Rp300 miliar.
Ronald T. Andi Kasim, Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengatakan penerbitan obligasi korporasi saat ini sudah setengah dari target penerbitan obligasi korporasi yang diprediksi Pefindo senilai Rp30 triliun pada semester I/2015.
Adapun, sekitar Rp12,5 triliun yang diperingkat oleh Pefindo. Perinciannya, Indonesia Eximbank senilai Rp6,1 triliun, Bank OCBC NISP Tbk Rp3 triliun,Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Rp1 triliun, dan BCA Finance Rp1 triliun. Kemudian, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk Rp500 miliar, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Rp300 miliar, Bank Capital Indonesia Tbk Rp200 miliar, PT Agung Podomoro Land Tbk Rp99 miliar, dan PT Brantas Abipraya (Persero) senilai Rp300 miliar.
Sedangkan yang diperingkat di luar Pefindo senilai Rp2,572 triliun, yakni Bank UOB Indonesia senilai Rp1,5 triliun, BFI Finance Indonesia Tbk Rp1 triliun dan PT Greenwood Sejahtera Tbk Rp72 miliar. “Kelihatanya memang tahun ini lebih baik dari tahun lalu,” kata Ronald kepada Bisnis, Kamis (9/4).
Menurutnya, Pefindo sendiri sudah mendapat mandat penerbitan obligasi hingga Rp30 triliun (per 9 April 2015). “Tapi memang tidak semua akan terbit di semester I.”
Berdasarkan data PT Penilai Harga Efek Indonesia (Indonesia Bond Pricing Agency/IBPA), total penerbitan obligasi korporasi sepanjang tahun lalu tercatat Rp45,07 triliun, turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya senilai Rp58,43 triliun. Pefindo memproyeksi penerbitan obligasi korporasi nasional 2015 akan mencapai Rp55 triliun. Harapannya Pefindo mengambil peluang rating 70% dari total itu.