Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reksa Dana: Pertumbuhan Dana Syariah Lampaui Konvensional

Kontribusi nilai aktiva bersih atau dana kelolaan reksa dana syariah per Maret 2015 mulai menunjukkan perbaikan. Pertumbuhan dana kelolaan reksa dana syariah lebih tinggi dibandingkan dengan reksa dana konvensional sepanjang tahun berjalan ini.
Ilustrasi Bisnis.com
Ilustrasi Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA-- Kontribusi nilai aktiva bersih atau dana kelolaan reksa dana syariah per Maret 2015 mulai menunjukkan perbaikan. Pertumbuhan dana kelolaan reksa dana syariah lebih tinggi dibandingkan dengan reksa dana konvensional sepanjang tahun berjalan ini.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kontribusi nilai dana kelolaan reksa dana syariah terhadap industri reksa dana tercatat 4,72% atau naik tipis dari kontribusi akhir 2014 yang 4,65%. Ini indikasi yang cukup baik lantaran sejak akhir 2013, kontribusi reksa dana syariah terus mengalami penurunan.

Adapun, dana kelolaan per Maret 2015 tercatat Rp12,03 triliun atau naik 7,11% dari perolehan Rp11,23 triliun pada akhir tahun lalu. Pertumbuhan reksa dana syariah ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan dana kelolaan reksa dana konvensional yang hanya 5,43%.

Per Maret 2015, dana kelolaan reksa dana konvensional tercatat Rp242,74 triliun, sedangkan per Desember 2014 tercatat Rp230,22 triliun. Pada periode yang sama, jumlah produk reksa dana syariah bertambah dua produk menjadi 75 produk dari sebelumnya 73 produk.

Hans Kwee, Vuce President PT Quant Kapital Investama, mengatakan perkembangan industri reksa dana syariah tahun ini diprediksi lebih bagus dibandingkan dengan tahun lalu. Sejak dirilis pertama kali, kinerja reksa dana syariah memang lambat, terlebih sejak 2009 kontribusi reksa dana selalu berada di kisaran 3%-4%.

“Tahun ini kelihatannya cukup bagus, dikontribusi juga dari aset dasarnya,” kata Hans saat dihubungi Bisnis, Rabu (8/4/2015).

Risiko

Menurutnya, risiko di pasar saham saat ini cukup tinggi. Tidak sedikit investor yang mulai mencari instrumen investasi yang lebih aman. Adapun, reksa dana memang menarik dijadikan pilihan.

“Apalagi ke depan, banyak insentif-insentif yang diberikan untuk reksa dana syariah melalui aturan OJK, ini menjadikan reksa dana syariah jadi lebih menarik. Apalagi, mayoritas penduduk di Indonesia juga muslim,” tambahnya.

Adapun, salah satu insentif yang akan diberikan Otoritas Jasa Keuanga (OJK) dan bisa membuat reksa dana syariah menjadi lebih menarik adalah dengan memberikan relaksasi berupa perpanjangan waktu untuk produk reksa dana syariah yang memiliki total nilai aktiva bersih kurang dari Rp25 miliar.

Dalam ketentuan OJK saat ini, pembubaran reksa dana harus ditempuh bila total nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana kurang dari Rp25 miliar selama 90 hari bursa berturut-turut. Selain itu, dalam jangka waktu 60 hari bursa, reksa dana yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif memiliki dana kelolaan kurang dari Rp25 miliar untuk kategori reksa dana baru.

Rancangan

Adapun, dalam draf Rancangan Peraturan OJK (RPOJK) terkait Penerbitan Reksa Dana Syariah yang tengah digodok OJK disebutkan bahwa reksa dana syariah akan mendapatkan perlakuan khusus.

Waktu tenggat manajer investasi untuk menambah NAB pada produk reksa dananya yang memiliki NAB kurang dari Rp25 miliar diperpanjang menjadi 180 hari, dari yang saat ini berlaku, yakni 90 hari (sama dengan konvensional). Perpanjangan waktu ini tidak berlaku untuk reksa dana konvesnsional.

“Memang sudah terlihat kemudahan-kemudahan yang akan diberikan, pasar sudah melihat ini, semoga bisa meningkatkan kinerja reksa dana syariah ke depan. Aturan itu bisa membuat jadi menarik, soalnya beberapa juga dibubarkan karena tidak bisa mencapai batas Rp25 miliar dalam waktu yang ditentukan.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper