Bisnis.com, JAKARTA— Harga CPO di Bursa Malaysia melanjutkan tren pelemahan pada awal perdagangan Rabu (25/3/2015). Kenaikan ekspor CPO Malaysia tidak mampu mendongkrak harga.
Kontrak berjangka CPO untuk Juni 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka naik 0,14% ke 2.159 ringgit per ton. Namun, harga komoditas tersebut kemudian terus tertekan.
Harga CPO sempat merosot hingga 0,51% ke 2.145 ringgit atau Rp7,58 juta per ton dan turun 0,09% ke 2.154 ringgit atau Rp7,61 juta per ton pada pukul 10.06 WIB.
Pergerakan harga kontrak minyak sawit masih tertahan di zona merah meski ada indikasi positif dari kenaikan volume ekspor Malaysia. Ekspor komoditas kelapa sawit Indonesia naik 3,5% dari 827.273 ton pada 1–25 Februari menjadi 856.474 ton pada 1–25 Maret 2015.
Tekanan harga juga terjadi pada komoditas minyak kedelai yang diperdagangkan turun 0,13% ke US$31,07/bu pada pukul 10.06 WIB dan merosot hingga 0,32% ke US$31,07/bu. Minyak mentah WTI hari ini sempat turun hingga 0,38% ke US$47,33/barel dan naik tipis 0,02% ke US$47,52/barel pada pukul 10.15 WIB.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Juni 2015
Waktu | Ringgit Malaysia/Ton | Persentase Perubahan |
25/3/2015 (Pukul 10.06 WIB) | 2.154 | -0,09% |
24/3/2015 | 2.156 | -1,37% |
23/3/2015 | 2.186 | +1,20 |
20/3/2015 | 2.160 | -2,04% |
19/3/2015 | 2.205 | +0,55% |
Sumber: Bloomberg