Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Skema Baru Pembayaran Utang Berau Coal Energy Rp5,94 Triliun

Manajemen PT Berau Coal Energy Tbk. (BRAU) mengajukan skema baru pembayaran utang perseroan yang akan jatuh tempo senilai US$450 juta setara dengan Rp5,94 triliun. Simak skema lengkapnya.
Perseroan telah mencapai kesepakatan prinsip. /Bisnis.com
Perseroan telah mencapai kesepakatan prinsip. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen PT Berau Coal Energy Tbk. (BRAU) mengajukan skema baru pembayaran utang perseroan yang akan jatuh tempo senilai US$450 juta setara dengan Rp5,94 triliun. Simak skema lengkapnya.

Amir Sambodo, Direktur Utama Berau Coal Energy, mengatakan perseroan telah mencapai kesepakatan prinsip dengan sejumlah pihak mengenai persyaratan untuk restrukturisasi 12,5% guaranted senior secured notes jatuh tempo 2015 yang diterbitkan oleh Berau Coal Capital Resources Pte. Ltd., dan 7,25% guaranted senior secured notes jatuh tempo 2017 yang diterbitkan oleh BRAU.

"Pembayaran dana tunai sejumlah US$118,75 juta untuk pembayaran jumlah pokok notes yang terhutang," ungkapnya dalam keterangan resmi di Bursa Efek Indonesia, Kamis (19/3/2015).

Berikut skema persyaratan dari proposed notes exchange BRAU:

1. Pembayaran dana tunai sejumlah US$118,75 juta untuk pembayaran jumlah pokok notes yang terhutang. Dana tunai ini akan diperoleh dari hasil penawaran saham baru senilai US$100 juta dan dana kas sebagaimana tercatat pada neraca BRAU.

2. Penukaran jumlah utang pokok dari 2015 notes dan 2017 ke notes baru dengan jatuh tempo pada Juli 2019 dan Desember 2020 melalui Singapore scheme of arrangement.

3. Tambahan pembayaran sejumlah US$23,75 juta akan digunakan untuk pembayaran jumlah pokok new notes yang terhutang setelah BRAU memperoleh komitmen fasilitas kredit bergulir (revolving credit facility) sejumlah maksimum US$50 juta.

4. Kupon yang akan dibayarkan untuk notes baru adalah sebagai berikut:
-bulan ke 1-18: sebesar 6,75%, terdiri dari 3,0% yang dibayarkan secara tunai dan 3,75% dalam bentuk PIK.
-bulan ke 19-30: sebesar 7,5%, terdiri dari 3,5% yang dibayarkan secara tunai dan 4,0% dalam bentuk PIK.
-bulan ke 31-42: sebesar 8,0%, terdiri dari 4,5% yang dibayarkan secara tunai dan 3,5% dalam bentuk PIK.
-bulan ke 43-54: sebesar 8,25%, yang dibayarkan secara tunai. dan,
-bulan-bulan berikutnya: sebesar 9,0% dibayarkan secara tunai.

5. Kupon tersebut akan dibayarkan secara bulanan.

6. Sejak tanggal ulang tahun pertama dari penerbitan notes baru, selama periode 2 tahun, 50% dari setiap kelebihan dana kas setelah dikurangi kebutuhan untuk modal kerja, pengeluaran modal, dan pencadangan yang disyaratkan sesuai dengan cash account management agreement (CAMA), akan digunakan untuk melakukan tender atas notes baru.

7. Perubahan atas CAMA BRAU, antara lain:
-dana dalam collection accounts dan operation accounts akan dilepaskan setiap hari, dan tidak lagi dilakukan setiap dua pekan atau satu bulan.
-notes interest reserve account yang ada saat ini akan ditiadakan, dan dana dalam rekening tersebut akan digunakan untuk keperluan perseroan secara umum.
-debt service accounts yang ada saat ini akan digantikan dengan debt service account baru yang mana, setelah dilakukan transfer dana dari rekening yang ada saat ini, akan mengumpulkan dana untuk setiap pembayaran kupon secara linear bersamaan dengan pembayaran dua mingguan.

8. Optional redemption
-2019 notes akan dapat dibayarkan kembali pada setiap saat dalam bentuk dana tunai sesuai dengan keinginan penerbit notes dengan melakukan pembayaran imbalan (premia). Yakni bulan ke 1-12 sebesar 4%, bulan ke 13-24 sebesar 3%, bulan ke 25-36 sebesar 2%, dan bulan ke 37-48 sebesar 1%.
-2020 notes akan dapat dibayarkan kembali pada setiap saat dalam bentuk dana tunai sesuai dengan keinginan penerbit notes dengan melakukan pembayaran imbalan (premia). Yakni, bulan ke 1-12 sebesar 5%, bulan ke 13-24 sebesar 4%, bulan ke 25-36 sebesar 3%, bulan ke 37-48 sebesar 2%, bulan ke 49-60 sebesar 1%, dan bulan-bulan berikutnya nol.

9. Imbalan (premia) tidak akan berlaku pada:
-penggunaan hasil dari penawaran saham di masa yang akan datang untuk pelunasan sampai dengan 35% dari jumlah pokok notes baru terhutang pada setiap saat dengan premium senilai 1%.
-pengalihan kewajiban penerbit notes baru ke BRAU melalui assignment, assumption, transfer, atau refinancing.
-terkait dengan notes baru, pelunasan (redemptions) dari kelebihan dana tunai atau hasil penerimaan dari RCF, masing-masing sebagaimana dijelaskan sebelumnya.

10. Pembayaran imbalan senilai 0,2% dari jumlah pokok terhutang agregat 2015 notes dan/atau 2017 notes yang akan dimiliki pada periode waktu yang relevan untuk pelaksanaan skema untuk setiap anggota noteholder group yang berpartisipasi pada lock-up agreement, bersama-sama dengan imbalan 'early bird' atas jumlah yang sama diberikan juka anggota dari noteholder group tersebut mengikuti lock-up agreement pada atau sebelum 31 Maret 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper