Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REKAPITALISASI UTANG: BRAU Ajukan Skema Pembayaran Baru

Emiten tambang PT Berau Coal Energy Tbk. (BRAU) mengajukan proposal skema pembayaran baru bagi utang jatuh tempo tahun ini sebesar US$450 juta atau setara dengan Rp5,94 triliun.
Tambang batu bara/Antara
Tambang batu bara/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang PT Berau Coal Energy Tbk. (BRAU) mengajukan proposal skema pembayaran baru bagi utang jatuh tempo tahun ini sebesar US$450 juta atau setara dengan Rp5,94 triliun.

Amir Sambodo, Direktur Utama Berau Coal Energy, mengatakan perseroan telah mencapai kesepakatan prinsip dengan sejumlah pihak mengenai persyaratan untuk restrukturisasi 12,5% guaranted senior secured notes jatuh tempo 2015 yang diterbitkan oleh Berau Coal Capital Resources Pte. Ltd., dan 7,25% guaranted senior secured notes jatuh tempo 2017 yang diterbitkan oleh BRAU.

Pihak-pihak yang bersepakat, diantaranya pihak yang memiliki rerata kurang lebih 23,7% dari jumlah pokok notes terhutang selaku steering commitee, dan NR Holdings Limited, perusahaan dimana The Hon Nathaniel Rothschild sebagai principal beneficiary, dan penasehat-penasehatnya.

Steering Commitee dibentuk dari suatu kelompok kerja informal yang beranggotakan pihak-pihak yang memiliki rerata kurang lebih 50,6% dari jumlah pokok notes yang terhutang.

"Proposed notes exchange, bersama-sama dengan rencana pengumpulan dana dengan perkiraan perolehan jumlah dana kotor melebihi US$100 juta melalui penerbitan saham baru seharga 0,23 Euro per lembar saham oleh Asia Resources Minerals Plc. melalui penawaran terbuka," ungkapnya dalam keterangan tertulis di Bursa Efek Indonesia, Kamis (19/3/2015).

Right issue tersebut dijamin oleh NRH sebagaimana telah diumumkan pada 9 Februari 2015. Hal itu merupakan proses rekapitulasi secara menyeluruh yang akan menciptakan struktur modal yang lebih stabil dan menguntungkan bagi pemangku kepentingan.

Dia mengatakan, baik proposed notes exchange maupun proposed equity offering, masih dalam proses negosiasi, pelaksanaan dokumentasi definitif dan diperolehnya seluruh persetujuan yang diperlukan.

Proposed notes exchange juga masih memerlukan negosiasi dan persetujuan atas persyaratan yang komprehensif, yang akan dituangkan ke dalam suatu lock-up and restructuring agreement yang disepakati bersama untuk transaksi tersebut. Para pemegang notes akan diundang untuk berpartisipasi.

"Selanjutnya, proposed notes exchange ini akan diimplementasikan melalui suatu skema dan dilaksanakan bersamaan dengan proposed equity offering," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper