Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan diprediksi berpotensi masih ada di zona merah pada perdagangan Kamis (19/3/2015) seiring masih maraknya aksi jual asing.
Pada perdagangan hari ini, Rabu (18/3), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,48% ke level 5.413,15. Reza Priyambada, Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia mengatakan IHSG masih berpotensi melemah seiring masih maraknya aksi jual asing di pasar. Meski demikian, pelemahan diharapkan terbatas seiring hasil keputusan rapat The Fed.
“Diharapkan aksi jual dapat lebih mereda terutama jika hasil keputusan The Fed masih mengindikasikan masih belum akan memberikan indikasi kenaikan The Fed dalam waktu dekat,” kata Reza, Rabu (18/3/2015).
Dia memprediksi, pada perdagangan Kamis (19/3), IHSG berada pada rentang support 5.400-5.407 dan resisten 5.427-5.437.
Melemahnya IHSG pada perdagangan hari ini disebabkan tak adanya sentimen positif yang membayangi. Keputusan Bank Indonesia yang mengumumkan BI rate tetap bertahan di level 7,5% tampaknya direspons dingin oleh pelaku pasar. Hal ini terlihat dari tidak banyaknya aktivitas transkaksi yang dilakukan.
Pelaku pasar memilih aksi wait and see jelang pertemuan The Fed. Di lain sisi, penguatan mayoritas bursa saham Asia yang dibarengi dengan kembali menguatnya laju rupiah belum mampu mengimbangi aksi profit taking pada IHSG. Investor asing kembali melakukan nett sell senilai Rp405,52 miliar.
“Kami masih berharap pergerakan laju rupiah masih dapat berlanjut. Apalagi jika diiringi dengan hasil dari The Fed yang positif.”