Bisnis.com, JAKARTA—Harga kontrak minyak sawit di Bursa Malaysia kembali melemah pada Jumat (13/3/2015) di saat pemerintah Indonesia menyatakan niat menggenjot pendapatan dari pajak ekspor CPO.
Kontrak berjangka CPO untuk Mei 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, langsung merosot 0,71% ke harga 2.227 ringgit atau Rp7,95 juta per ton dan ditransaksikan turun 0,31% ke angka 2.236 ringgit pada 09.51 WIB.
Harga kontrak CPO kembali melemah setelah kemarin ditutup anjlok 1,45 ke 2.243 ringgit per ton atau Rp8,02 juta per ton.
Bisnis.com, hari ini melaporkan pemerintah Indonesia sedang mengkaji perubahan aturan penetapan bea keluar CPO karena dalam 6 bulan terakhir pemerintah tidak memperoleh pendapatan dari ekspor komoditas tersebut.
Tujuan review aturan BK CPO, menurut Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Partogi Pangaribuan, adalah memastikan ada penerimaan negara dari ekspor CPO sambil menjaga program penghiliran industri sawit berjalan baik.
Kontrak CPO untuk pengiriman Juni stagnan di 2.231 ringgit atau Rp7,97 juta per ton pada pukul 09.57 WIB. []
Pergerakan Harga Kontrak CPO Mei 2015
Waktu | Ringgit Malaysia/Ton | Naik/Turun |
13/3/2015 (Pembukaan) | 2.227 | -0,71% |
12/3/2015 | 2.243 | -1,45% |
11/3/2015 | 2.276 | +1,76% |
10/3/2015 | 2.237 | -1,50% |
9/3/2015 | 2.271 | -0,74% |
Sumber: Bloomberg