Bisnis.com, JAKARTA—Harga karet di Tokyo Commodity Exchange pada Kamis (12/3/2015) terdongkrak spekulasi stimulus ekonomi China.
Kontrak karet teraktif di TOCOM, untuk pengiriman Agustus 2015, diperdagangkan naik 1,34% ke harga 211,30 yen atau Rp22.877 per kilogram pada penutupan.
Komoditas berjangka tersebut dibuka naik 0,14% ke 208,80 yen per kilogram dan sempat naik hingga 1,87% ke 212,40 yen atau Rp22.996 per kilogram.
“Data ekonomi China yang lemah pada pekan ini menimbulkan spekulasi China akan mengeluarkan kebijakan stimulus ekonomi. Mendorong pembelian kontrak karet,” kata Naohiro Niimura dari Market RIsk Advisory seperti dikutip Bloomberg.
Produksi industri China hanya tumbuh 6,8% pada Januari—Februari 2015, di bawah estimasi analis di kisaran 7,7%. Pertumbuhan hasil produksi jauh lebih rendah dari laju 6,8% pada Januari—Februari 2014.
Dorongan konsumsi hari raya Imlek pada periode yang sama hanya bisa mendorong penjualan ritel tumbuh 10,7%, di bawah perkiraan ekonom di level 11,6% dan turun dari 11,8% dari tahun lalu.
Adapun penanaman modal naik 13,9% atau merosot jauh dibandingkan pertumbuhan investasi 17,9% pada Januari—Februari 2014.
Kontrak karet Juli 2015 di bursa Tokyo hari ini ditutup naik 1,53% ke 212,10 yen atau Rp22.972 per kilogram.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Agustus di TOCOM
Tanggal | Yen/kg | (%) |
12/3/2015 | 211,30 | +1,34% |
11/3/2015 | 208,50 | -0,10% |
10/3/2015 | 208,70 | -0,90% |
9/3/2015 | 210,6 | +0,33% |
6/3/2015 | 209,90 | -2,10% |
sumber: Bloomberg