Bisnis.com, JAKARTA—Harga tembaga mendekati level terendah dalam dua pekan setelah impor logam China turun ke level terendah dalam empat tahun sekaligus menunjukkan bahwa permintaan melemah di negara konsumen terbesar dunia itu.
Harga logam turun hingga 0,5% setelah impor tembaga China turun pada Februari untuk kedua kalinya ke angka 280.000 metrik ton, menurut data kepabeanan yang dikeluarkan kemarin di Beijing. Permintaan tembaga akan naik sedikitnya 5% pada tahun ini di negara tersebut sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (9/3/2015).
Harga tembaga untuk kontrak tiga bulan turun 0,1% menjadi US$5.740 per ton di bursa London Metal Exchange pada pukul 09:27 waktu Hong Kong.
Sedangkan di bursa New York, kontrak tembaga untuk Mei naik 0,1% ke US$2,611 per pound. Di bursa Shanghai harga komoditas itu turun 1,2% menjadi US$6.687 per ton untuk kontrak bulan yang sama.
Harga timah dan nikel turun, sedangkan seng dan aluminium bergerak naik di bursa London.