Bisnis.com, JAKARTA--PT Central Omega Resources Tbk. membidik pendapatan US$100 juta pada 2016, didukung oleh beroperasinya smelter nickel pig iron yang berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Smelter tersebut bakal dibangun dalam tiga tahap mulai kuartal II/2015, dan nantinya total produksi akan mencapai 300.000 ton per tahun. Nilai investasi keseluruhan menyentuh US$400 juta.
Direktur Utama Central Omega Resources (DKFT) Kiki Hamidjaja mengatakan pabrik pengolahan nikel itu akan berada di bawah PT COR Industri Indonesia (CORII), perusahaan patungan antara perseroan dengan PT Macrolink Nickel Development (MND).
Porsi kepemilikan masing-masing 60% dan 40%. MND adalah anak usaha Group Macrolink asal China, yang bergerak di pertambangan, finansial, properti, minyak, serta industri kimia.
"Smelter ini diharapkan sudah berproduksi pada 2016. Untuk tahap pertama, produksinya 100.000 ton dan dari situ nilainya bisa US$150 juta. Kepemilikan DKFT di situ 60%, jadi kami bisa dapat sekitar US$100 juta dari total nilai penjualan pada 2016," papar Kiki, Rabu (11/2/2015).
Pembangunan smelter merupakan tindak lanjut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Sejak ekspor nikel dilarang oleh pemerintah pada 2014, DKFT tidak dapat menjual produksi mineralnya.