Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Naik Tipis di Asia

Harga minyak naik tipis di Asia Selasa, melanjutkan kenaikan dari hari sebelumnya setelah perusahaan AS memangkas aktivitas pengeboran.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, SINGAPURA--Harga minyak naik tipis di Asia Selasa, melanjutkan kenaikan dari hari sebelumnya setelah perusahaan AS memangkas aktivitas pengeboran.

Namun analis meragukan kenaikan itu akan bertahan karena pasokan masih jauh lebih besar daripada permintaan.

Harga patokan minyak AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret naik 37 sen menjadi 49,94 dolar AS sementara minyak mentah Brent untuk Maret naik 22 sen menjadi 54,97 dolar AS pada akhir perdagangan sesi pagi.

Pada hari Senin, WTI sempat melewati batas psikologis 50 dolar per barel sebelum ditutup pada 49,57 dolar, sementara minyak Brent mencoba level 55 dolar sebelum berakhir pada 54,75 dolar.

"Sesuai fenomena aksi beli pada akhir bulan yang terjadi dua hari, aksi lanjutan masih diharapkan," kata Nicholas Teo, analis pasar pada CMC Markets di Singapura.

"Namun, kelebihan pasokan semakin besar dan ketidakseimbangan karena lemahnya permintaan terhadap sumber daya alam ini tidak akan memungkinkan pemulihan harga minyak dalam waktu dekat," katanya dalam sebuah komentar pasar.

Harga minyak turun lebih dari 50 persen sejak Juni tahun lalu ketika harga lebih dari 100 dolar per barel, sebagian besar disebabkan oleh lonjakan minyak cadangan global yang didorong oleh produksi minyak serpih (shale oil) AS yang besar.

Namun, beberapa analis mengatakan jatuhnya harga akan memaksa perusahaan-perusahaan AS untuk memangkas produksi.

Baker Hughes yang melaporkan aktivitas jumlah rig secara mingguan, barometer aktivitas pengeboran di Amerika Serikat, menunjukkan rekor penurunan jumlah rig minyak yakni 94 rig menjadi sejumlah 1.223 pada pekan yang berakhir pada 30 Januari.

Pengurangan jumlah rig pengeboran terjadi menyusul pengumuman oleh Chevron, ConocoPhillips dan produsen utama lainnya bahwa mereka akan memangkas anggaran pada tahun 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Rustam Agus
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper