Bisnis.com, JAKARTA— Pasar dinilai masih beradaptasi terkait dengan penurunan harga minyak mentah dunia dan skema subsidi tetap untuk bahan bakar minyak (BBM) yang diterapkan pemerintah.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan skema subsidi tetap memang akan mengurangi beban APBN. Di sisi lain, skema ini membuat perusahaan sulit membuat rencana kerja karena harus menyesuaikan pergerakan harga minyak dunia.
“Ini kan budaya baru. Pasar sepertinya masih bingung menyikapinya,” katanya kepada Bisnis,.
Satrio menambahkan, tren penurunan harga minyak mentah dunia akan membawa dampak positif bagi beberapa sektor seperti konsumsi, ritel, dan transportasi. Di sisi lain, emiten yang bergerak di sektor energi dan pertambangan justru harus mewaspadai tren harga rendah minyak dunia ini.
Sekretaris Perusahaan PT Unilever Tbk. Sancoyo Antarikso mengatakan ongkos distribusi berkontribusi sekitar 4,5% terhadap biaya operasional. Jika BBM tetap rendah, hal ini akan menguntungkan emiten sektor fast moving consumer goods ini. Dampak penurunan harga minyak mentah dunia juga akan terasa di biaya produksi. Pasalnya, beberapa produk Unilever juga menggunakan minyak mentah sebagai bahan baku.