Bisnis.com, JAKARTA— Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta menilai kombinasi membanjirnya suplai minyak mentah dunia ditambah lambatnya ekspektasi pertumbuhan ekonomi global telah mendorong pelemahan harga minyak mentah.
Kedua alasan itu, ujarnya, telah membuat harga minyak mentah Brent terjerembab hingga ke level di bawah US$50 per barel untuk pertama kalinya sejak Mei 2009. Kondisi harga minyak mentah global itu akan menjadi acuan bagi penetapan harga komoditas tersebut oleh pemerintah Indonesia.
“Sejak pemerintah Indonesia berjanji akan mengevaluasi harga bensin jenis premium dalam negeri maka kami memperkirakan akan terjadi penyesuaian harga berikutnya,” ujarnya dalam riset.
Rangga memperkirakan penurunan itu menjadi antara Rp7.200 dan 7.600 per liter.
Menurutnya, tanpa perubahan yang signifikan dari tren penurunan harga minyak mentah global.maka harga bensin domestik akan turun lagi hingga kisaran Rp5.000 dan Rp6.000 per liter. Dengan demikian, kisaran harga tersebut berada di bawah sebelum Presiden Joko Widodo dilantik sebesar Rp6.500 per liter.