Bisnis.com, JAKARTA—PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. kian menunjukkan kondisi yang kurang bagus.
Defisiensi modal yang diderita PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. Per 30 September 2014 membengkak menjadi US$541,61 juta setelah pada 31 Desember 2013 tercatat senilai US$307,68 juta.
Memburuknya ekuitas emiten dengan kode saham BORN tersebut berbanding lurus dengan rugi bersih yang meningkat sebesar 49,03% dari US$156,97 pada periode Januari-September 2013 menjadi US$233,93 juta pada periode yang sama di 2014.
Dengan begitu, berdasarkan laporan keuangan BORN yang dirilis pada 31 Desember 2014, rugi bersih per saham ikut meningkat dari US$0,009 menjadi US$0,012.
Kian anjloknya bottom line perseroan tersebut tecermin dari penjualan yang merosot tajam. Per 30 September 2014 perseroan hanya meraup penjualan senilai US$121,61 juta atau turun 53,97% dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$264,2 juta.
Sementara itu, perseroan pada kuartal III/2014 sedikit memangkas liabilitasnya dari US$1,64 miliar pada akhir 2013 menjadi US$1,59 miliar.