Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terus merugi, Argo Pantes Tutup Pabrik

Emiten tekstil PT Argo Pantes Tbk memutuskan menutup sementara salah satu pabriknya lantaran terus merugi selama lima tahun terakhir.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten tekstil PT Argo Pantes Tbk memutuskan menutup sementara salah satu pabriknya lantaran terus merugi selama lima tahun terakhir.

Perseroan menuturkan pabrik mereka yang berlokasi di kawasan industri MM2010, Desa Gandamekar, Cibitung, Bekasi telah ditutup sejak 1 Desember.

“Kami berencana menutup pabrik sementara, mengingat harga bahan baku kapas dan ongkos produksi lebih tinggi dari harga jual produk,” terang Direktur Argo Pantes (ARGO) Surjanto Purnadi dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/12).

Dia melanjutkan perseroan mesti mengurangi produksi dengan menutup pabrik tersebut, demi menghindari kerugian yang lebih besar.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2014, beban pokok penjualan ARGO tercatat sebesar Rp1,06 triliun, meningkat 9,24% dari setahun sebelumnya. Sekitar 54,2% total beban pokok penjualan berasal dari bahan baku, setara dengan Rp578,5 miliar.

Jumlah ini lebih besar dibanding pendapatan yang diraih perseroan. Penjualan bersih tercatat senilai Rp990 miliar, naik 3,38% dari setahun sebelumnya yang sekitar Rp957,61 miliar.

Namun, pendapatan terkikis oleh besarnya beban sehingga ARGO mencetak rugi bersih Rp147,48 miliar, melonjak 72,38% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Perseroan juga masih memiliki utang Rp366,36 miliar kepada PT Bank Mutiara Tbk (BCIC), yang berupa fasilitas kredit modal kerja.

Pabrik-pabrik ARGO berlokasi di Bekasi dan Tangerang. Sebanyak 67,1% hasil penjualannya berasal dari produk-produk yang diekspor, sedangkan sisanya dari penjualan ke domestik.

Perusahaan ini merupakan bagian dari Argo Manunggal Group, yang dikuasai The Ning King. Selain tekstil, kelompok usaha itu bergerak di properti, finansial, manufaktur, pakan ternak, dan konstruksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper