Bisnis.com, JAKARTA--Emiten perbankan pelat merah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menerbitkan sertifikat deposito jangka pendek dengan total nominal Rp955 miliar.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KESI), Rabu (3/12/2014), disebutkan sertifikat deposito (negotiable certificate of depocite/NCD) terbagi dalam dua seri masing-masing seri A senilai Rp790 miliar dan seri B Rp165 miliar.
NCD seri A memiliki suku bunga 8,6% dengan tanggal jatuh tempo pada 2 Juni 2015. Sedangkan seri B memiliki suku bunga 8% dan akan jatuh tempo pada 2 Maret 2015.
BRI sebelumnya menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai total Rp720 miliar dalam tiga seri. MTN tersebut baru 37% dari rencana awal perseroan senilai Rp2 triliun.
Direktur Keuangan BRI Achmad Baiquni menegaskan MTN dengan total Rp720 miliar tersebut merupakan bagian dari rencana penerbitan MTN hingga akhir tahun Rp2 triliun.
Bank BUMN itu juga mengaku telah mendapat utang valas sekitar US$370 juta dari sejumlah bank asing. Fasilitas kredit tersebut akan digunakan untuk membayar utang valas perseroan yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat.
Baiquni mengatakan penerbitan MTN dapat dilakukan secara bertahap, hingga 2 tahun mendatang. Kondisi investor yang terbatas membuat BRI memutuskan untuk menawarkan MTN tersebut secara tertutup.
Bagi bank pelat merah itu, terpenting adalah pricing dari MTN yang diterbitkan. Dia menilai, jumlah penerbitan MTN yang hanya Rp720 miliar berdasarkan pertimbangan itu.
BRI mematok tingkat bunga a.l sebesar 8,75% untuk jangka waktu 1 tahun, 9,25% untuk jangka waktu 2 tahun, dan 9,5% untuk jangka waktu 3 tahun.
Investor yang bersedia membeli surat utang BRI tersebut tercatat dari dalam negeri. "Sisanya kita lihat lagi, tidak harus tahun ini karena waktunya bisa 2 tahun. Catatan pricing jangan terlalu tinggi," jelasnya belum lama ini.