Bisnis.com, JAKARTA—Harga gandum menguat hingga hari ketiga akibat kekhawatiran musim kering di kawasan Laut Hitam akan merusak hasil panen.
Kontrak komoditas tersebut untuk pengiriman Maret tahun depan naik 0,6% menjadi US$5,57 per bushel di bursa Chicago Board of Trade.
Pada pukul 10:58 waktu Singapura harga komoditas itu dilaporkan mencapai US$5,545 per bushel.
Harga gandum turun 1,6% pekan lalu. Penurunan itu memangkas penguatan harga pada November yang tercatat menjadi penguatan per bulan dua kali berturut-turut.
“Pasar gandum terus beraksi terhadap kekhawatiran atas cuaca di belahan bumi bagian utara,” ujar analis Rabobank International, Luke Chandler sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (24/11/2014).
Sementara itu, harga kedelai untuk pengiriman Januari turun 0,4% ke posisi US$10,345 per bushel dan jagung untuk kontrak Maret melemah 0,3% ke US$3,8425 per bushel.