Bisnis.com, JAKARTA - PT MNC Sky Vision Tbk. mampu menekan rugi tahun berjalan.
Sepanjang sembilan bulan pertama 2014, rugi tahun berjalan emiten berkode saham MSKY mampu ditekan 83,67% menjadi Rp28,05 miliar dari periode sama tahun lalu Rp223,03 miliar.
Rugi dapat ditekan karena perseroan mampu menurunkan beban penjualan, beban umum dan administrasi, dan beban keuangan, serta rugi kurs mata uang asing. Rugi kurs mata uang asing bersih dapat diturunkan 82,16% menjadi Rp64,04 miliar.
Emiten televisi berbayar Grup MNC tersebut membukukan pendapatan per triwulan III/2014 sebesar Rp2,44 triliun, bertumbuh 9,42% dari periode sama 2013 senilai Rp2,23 triliun. Pendapatan terbesar disumbang oleh jasa penyiaran program, sebesar 95,08%. Sisanya disumbang oleh joining fee dan penjualan dekoder dan antena serta penyiaran iklan.
Direktur MSKY Effendy Budiman mengatakan perseroan tidak berencana melakukan lindung nilai (hedging) lagi untuk meminimalkan rugi selisih kurs.
“Itu kan cuma rugi buku, tidak riil. Untuk apa kami hedging yang butuh biaya 7%-9% per tahun? Tidak ada pengaruh ke arus kas dan kinerja kami,” kata Effendy, Kamis, (30/10/2014).
MSKY menargetkan pangsa pasar tiga produk televisi berbayarnya pada 2015 sebesar 75%, serupa dengan pangsa pasar tahun ini.
“Dengan pertumbuhan ekonomi tahun depan sekira 5%, kami bisa memperluas pangsa pasar,” ucap Effendy.