Bisnis.com, JAKARTA - PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL) merasa tidak terganggu dengan kondisi pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi belakangan ini, sejalan dengan functional currency dolar yang diterapkan perseroan.
Investor Relation Manager PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL), Fransiska Putri mengatakan depresiasi rupiah yang terjadi hanya memiliki efek marginal terhadap kegiatan operasional perseroan.
"Secara financial staterment level mungkin akan ada unrealized forex gain atas pinjaman dalam rupiah," ujar Fransiska saat dihubungi Bisnis, Rabu (15/10/2014).
Untuk itu, menurut Fransiska, saat ini tidak ada hal khusus yang akan dilakukan perseroan terkait depresiasi rupiah yang terjadi. Perseroan tetap optimistis target kinerjanya tahun ini akan tercapai.
Pada tahun ini, IPOL menargetkan pendapatannya tumbuh 10% menjadi US$256,83. Menurut Fransiska pendapatan perseroan akan tumbuh dengan dukungan peningkatan kuantitas penjualan dan peningkatan harga jual. Perseroan meyakini pada semester II/2014 ini, kuantitas dan peningkatan harga jual dapat mengerek pendapatan sesuai dengan target awal.
