Bisnis.com, JAKARTA -- Meski menjadikan emas sebagai ukuran komoditasnya, kontrak berjangka emas tidak dianjurkan untuk investor pemula.
Kontrak Berjangka Emas (KBE) dinilai hanya bisa dipahami oleh kalangan tertentu yang telah memahami kinerja berbagai instrumen investasi.
Perencana keuangan independen sekaligus Tim Penasihat Khusus Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (Apparindo) Freddy Pieloor mengatakan meski terdapat barang pasti yaitu emas, tetapi seperti instrumen investasi lain, KBE juga memiliki risiko.
Risiko tersebut antara lain memerlukan waktu yang tidak sedikit memahami pergerakan harga emas yang cenderung fluktuatif.
"Investasi ini cenderung spekulatif dan lebih cocok untuk orang yang sudah memahami banyak instrumen investasi," ujarnya beberapa waktu lalu.
Freddy menambahkan untuk individu yang baru belajar dan mengenal sedikit produk investasi, lebih baik membeli emas secara langsung kemudian disimpan.
Apabila telah memahami kinerja investasi, maka dengan "uang yang longgar" seseorang baru bisa mencoba berinvestasi kontrak berjangka.
Pemahaman mengenai investasi perlu diperhatikan mengingat spekulasi dan risiko dalam menanamkan modal. Hal ini perlu untuk mengantisipasi agar tidak terjadi loss terlalu besar.