Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berencana Akuisisi Green Eagle, Kreshna Securities Turunkan Rekomendasi BWPT

PT Kresna Graha Sekurindo Tbk. (Kresna Securities) menurunkan peringkat rekomendasi saham PT BW Plantation Tbk. (BWPT) menjadi 'Jual' dengan target harga rendah yakni Rp390 per saham.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Kresna Graha Sekurindo Tbk. (Kresna Securities) menurunkan peringkat rekomendasi saham PT BW Plantation Tbk. (BWPT) menjadi 'Jual' dengan target harga rendah yakni Rp390 per saham.

Penurunan peringkat itu dilakukan setelah emiten perkebunan itu mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi 100% saham perusahaan perkebunan sawit milik Grup Rajawali, Grup Green Eagle.

“Untuk jangka pendek, kami sarankan investor tidak ikut ambil bagian dalam rencana perseroan untuk rights issue. Kami juga menurunkan peringkat perseroan menjadi Sell dan memangkas target harga saham menjadi Rp390/saham,” ujar analisSaham Kresna Securites Vasthi Permata dalam riset yang diterima Bisnis, Kamis (25/9/2014).

Seperti diketahui, perseroan berencana menerbitkan 27,02 saham baru melalui penerbitan umum terbatas (PUT) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue senilai Rp11,11 triliun.

Sebagian besar dana dari aksi korporasi itu yakni Rp10,53 triliun akan digunakan untuk membeli saham Green Eagle Group. Adapun harga penawaran saham dalam rights issue dipatok pada kisaran Rp390-Rp411 per saham.

Vasthi mengungkapkan dari sisi operasional, Green Eagle memiliki profil perkebunan yang baik dengan rata-rata umur pohon sekitar 8,4 tahun, yield tandan buah segar per tahun mencapai 16,6 ton per hektar, dan rendemen (Oil Extraction Ratio/OER) mencapai 23,9% pada semester I/2014.

Angka-angka tersebut, lanjutnya, sedikit lebih baik dari yang dimiliki PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) dan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

Berdasarkan perhitungan kasarnya, Vasthi memprediksi laba bersih Green Eagle hingga akhir tahun ini mencapai Rp255 miliar dan Rp299 miliar pada 2015.

“Bagaimanapun, kami menilai harga akuisisi ini tidak murah. Ini terlihat dari rasio harga terhadap laba [P/E] 35,2 kali pada 2015, dibandingkan dengan AALI 12,2 kali dan LSIP 11,6 kali,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper