Bisnis.com, JAKARTA—Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) dan Brent turun hingga hari kedua setelah produk industri China meningkat pada level terendah sejak krisis keuangan global.
Kontrak komoditas itu turun 1,8% di bursa New York, sedangkan di bursa London tercatat melemah 0,9%. Produksi pabrik naik 6,9% dibanding tahun sebelumnya selama Agustus, menurut laporan Biro statistik Nasional China, Sabtu (13/9/2014). Adapun pada Juli angka itu naik 9%.
“Berita utamanya adalah soal data dari China,” ujar Ric Spooner, chief strategist pada CMC Markets sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (15/9/2014). Kondisi itu, ujarnya, menunjukkan akan rendahnya permintaan atas minyak.
WTI untuk pengiriman Oktober turun US$1,64 menjadi US$90,63 per barel di bursa New York Mercantile Exchange dan tercatat US$91,18 pukul 11:23 waktu Sydney atau pukul 07:23 WIB.
Brent untuk pembayaran Oktober turun 90 sen menjadi US$96,21 per barel di bursa London. Sedangkan selisih harga minyak acuan Eropa itu dengan WTI tercatat sebesar US$5,94.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel