Bisnis.com, JAKARTA—Komitmen kedua capres untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai dapat memberikan dampak positif pada pasar saham.
Andrew Argado, analis KDB Daewoo Securities Indonesia dalam risetnya yang dirilis, Selasa (8/7/2014), menyatakan selain itu, kedua capres juga melihat bahwa infrastruktur memegang peranan penting dalam mencapai pertumbuhan ekonomi.
Jokowi memiliki konsep tol laut atau jalan laut dengan master plan untuk membangun pelabuhan besar di setiap pulau besar di Indonesia. Sementara Prabowo berkomitmen untuk memprioritaskan 4.000 km rel kereta api.
“Menurut pandangan kami, pembangunan infrastruktur yang disarankan kedua kandidat akan menjadi pertanda baik bagi perekonomian secara keseluruhan,” ujarnya dalam riset seperti dikutip, Kamis (10/7/2014).
Seperti diketahui, pembangunan infrastruktur akan memberikan kesempatan kerja yang lebih baik bagi masyarakat dan dapat meningkatkan pertumbuhan PDB.
Pada akhirnya, hal tersebut akan meningkatkan konsumsi domestik, yang merupakan bagian terbesar dari elemen pertumbuhan. Selain itu, peningkatan infrastruktur akan menarik investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.
“Kami menyarankan investor untuk memperhatikan sektor konstruksi terutama perusahaan milik pemerintah karena komitmen calon presiden dalam membangun Indonesia yang lebih baik,” tulisnya.
Saat ini ada empat perusahaan konstruksi milik negara di BEI, yaitu Adhi Karya (ADHI), PT Pembangunan Perumahan (PTPP), Waskita Karya (WSKT), dan Wijaya Karya (WIKA).
Dari segi valuasi, ADHI saat ini diperdagangkan pada forward P/E terendah (12,7 kali) dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Return on Equity (ROE) ADHI untuk 2014 diperkirakan menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan rata-rata pesaing (23,4%).