Bisnis.com, JAKARTA – PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI) membagi dividen tahun buku 2013 sebesar Rp35 per saham.
Rapatumum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar Kamis, (26/6/2014), menyetujui total dividen sebesar Rp20,9 miliar. Rasio pembayaran dividen sebesar 24,42% dari laba bersih 2013 senilai Rp85,6 miliar. Sisa laba bersih dialokasikan untuk dana cadangan perseroan.
Perseroan menargetkan pendapatan pada 2014 melonjak 190,73% dari tahun sebelumnya seiring pembangunan menara baru. Jika target terealisasi, pendapatan BALI pada tahun ini sebesar Rp300 miliar. Adapun, pada 2013 pendapatan emiten sewa menara tersebutsebesar Rp103,19 miliar. Perseroan menargetkan marjin EBITDA tahun ini sebesar 70%.
Robby Hermanto, Direktur BALI, mengatakan perseroan bakal membangun 80 menara baru pada tahun ini sehingga di pengujung 2014 perseroan memiliki 300 menara. Jumlah tenant juga akan ditingkatkan menjadi 440 tenant.
Hingga akhir Maret 2014, perseroan memiliki 220 menara dengan jumlah tenant 430, termasuk seluruh operator telekomunikasidi Indonesia. Penyewa terbesar yakni PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM).
“Kami fokus hanya di Bali. Setelah kami hitung, wilayah Bali bisa mewadahi 300 menara kami. Tadinya, kami targetkan 380 menara, tapi rasanya tidak cukup,” tutur Robby usai RUPST BALI, Kamis, (26/6/2014).
Karena Pulau Bali dirasa tidak cukup lagi menjadi lahan pertumbuhan perseroan, BALI berencana ekspansi ke pulau lain pada 2015. Robby enggan menyebut pulau yang akan jadi tujuan ekspansi perseroan.