Bisnis.com, JAKARTA—Setelah menangani IPO-nya PT Wika Beton Tbk. (WTON), PT Bahana Securities bakal menangani IPO satu calon emiten lagi tahun ini dengan nilai emisi cukup tinggi, diperkirakan angkanya lebih dari Rp1 triliun.
Direktur Investment Banking Bahana Securities Andi Sidharta mengatakan Bahana Securities sudah mendapatkan mandat menjadi penjamin pelaksana emisi efeknya (underwriter).
“Kami sudah diberikan mandat. Dasar valuasinya menggunakan buku laporan keuangan Juni 2014. Kalau market bagus, kami masuk [IPO] kuartal III/2014,” ujarnya ketika ditemui di sela-sela acara Indonesia Corporate Day, Rabu (11/6/2014).
Andi menyebutkan saat ini Bahana masih merupakan underwriter tunggal untuk aksi korporasi tersebut. Calon emiten yang akan IPO (Initial Public Offering) itu akan melepas saham hingga (up to) 30%. Sayangnya, Andi enggan merinci sektor atau bidang usaha calon emiten itu.
“Emisinya di atas Rp1 triliun. Dananya akan digunakan untuk akuisisi. Sektornya belum bisa kami beritahu,” ujarnya.
Menurutnya, rencana IPO ini masih sangat awal (early stage). Perseroan juga belum melakukan paparan terbatas (mini expose) di depan direksi Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Ke BEI belum, ke OJK [Otoritas Jasa Keuangan] juga. Masuk ke OJK mungkin Agustus 2014,” tambahnya.
Jika go public calon emiten itu terlaksana, maka Bahana Securities mendapatkan mandat total dua IPO. Sebelumnya, perseroan telah menangani IPO-nya PT Wika Beton Tbk. (WTON).
Namun, ketika itu Bahana Securities bersama tiga underwriter lainnya yaitu PT Sucorinvest Central Gani, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Danareksa Sekuritas.
“Sebenarnya masih ada beberapa IPO saham lagi dalam pipeline kami, tapi belum bisa kami umumkan. Bisa saja rencana IPO itu juga kemudian batal, kan bisa saja,” ujarnya.
Selanjutnya, Bahana Securities juga telah menjadi co-underwriter untuk emisi obligasi valasnya PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) senilai US$1,35 miliar, bersama PT Danareksa Sekuritas.
“Untuk obligasi, yang lagi mau jalan itu Pegadaian, akhir Juni ini. Itu PUB [Penawaran Umum Berkelanjutan] tarikan kedua sebesar Rp2,8 triliun. Tapi itu Bahana bertiga sama Mansek dan Danareksa,” ujar Andi.