Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham AS jatuh, setelah rally empat hari yang mengangkat Indeks Standard & Poor 500 ke rekor tertinggi, akibat kerugian ritel yang dibayangi keuntungan di saham telepon dan utilitas.
Indeks S&P 500 turun 0,1% menjadi 1.909,78 pada pukul 04.00 waktu New York. Begitu juga dengan indeks Dow Jones Industrial Average melemah 42,32 poin, atau 0,3% ke 16.633,18.
“Setelah memukul tinggi , pasar sedikit mengambil nafas. Fundamental pasar AS masih terlihat layak,” ujar Michelle Clayman, kepala investasi di New Amsterdam Partners, yang mengelola aset US$1,6 miliar, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (29/5/2014).
Perusahaan telepon dan utilitas menambahkan setidaknya 0,4% terhadap dua keuntungan terbesar di antara 10 industri utama dalam indeks S&P 500. Ekuitas indeks diperdagangkan 16,2 kali proyeksi laba anggotanya, dibandingkan dengan rata-rata lima tahun dari 14,3, demikian menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg News.