Bisnis.com, JAKARTA - Asia Resource Minerals Plc. (ARMS) yang kini menaungi PT Berau Coal Energy Tbk. (BRAU) berencana membagikan US$465 juta pada para pemegang sahamnya melalui skema pemberian saham-B.
Dalam rilis resmi ARMS yang diunggah ke lamannya pada pekan lalu dan diunggah ke keterbukaam informasi di Bursa Inggris, Senin (19/5/2014) manajemen perusahaan mengatakan hal tersebut akan dibahas dalam rapat umum pemegang saham.
"Hal ini akan dibicarakan pada para pemegang saham dan akan diadakan rapat umum untuk menyetujui skema pembagian saham-B pada 27 Juni," tulis manajemen.
Sebelumnya, perusahaan mengatakan sejumlah pemegang saham menginginkan pembagian saham Berau Coal dalam waktu dekat ini. Namun, manajemen mengatakan tak bisa memenuhi permintaan tersebut saat ini.
Alih-alih membagikan saham, manajemen menawarkan opsi pembagian dana sedikitnya US$400 juta untuk para pemegang saham. Pembagian itu dilakukan melalui skema pembagian saham-B.
Awal Mei ini, tercetus rencana untuk membagikan saham BRAU pada pemegang saham ARMS. Rencana itu digawangi oleh dua perusahaan milik Samin Tan yang memiliki saham ARMS, yaitu Ravenwood Acquisition (RACL) dan PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. (BORN).
Namun rencana ini tak kunjung direalisasikan secara tuntas hingga muncul tuntutan dari pemegang saham.
Sebagai informasi, pembagian dana ini adalah salah satu bagian dari transaksi pemisahan antara Grup Bakrie dengan ARMS.
ARMS menyetujui pelepasan saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) pada Bakrie sebanyak 29,2% saham atau setara dengan US$501 juta. Dari total hasil divestasi tersebut sekitar US$400 juta rencananya dikembalikan pada para pemegang saham ARMS.
Akibat pemisahan tersebut, ARMS yang dulu dikenal dengan nama Bumi Plc. kini hanya berkonsentrasi pada Berau Coal yang dimilikinya.
Di sisi lain, manajemen juga mengumumkan tengah diskusi untuk segera menunjuk Bob Kamandanu dan Wallace King sebagai jajaran direksi. "Keduanya belum ditunjuk sebagai jajaran dewan ARMS, tetapi diskusi lanjutan tengah diadakan dan kemungkinan ditunjuk dalam waktu dekat ini," kata manajemen.
Direktur sebelumnya, Graham Holdaway telah mengumumkan secara resmi bahwa dirinya takkan mengajukan diri kembali. Chairman ARMS Chris Walton mengatakan berterimakasih pada Holdaway. "Saya berterimakasih atas kontribusinya," ucapnya dalam keterangan resmi perusahaan.