Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan mencetak pertumbuhan tertinggi ke-2 pada perdagangan 2 Mei 2014. IHSG pada hari itu berada di 4.838,76, tumbuh 13,21%.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan IHSG itu nomor dua setelah pertumbuhan indeks di Filipina (PSEi) yang mencapai 6.742,97 atau tumbuh 14,48%.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan meski demikian, kapitalisasi pasar modal Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara lain di regional.
"Per Maret 2014, kapitalisasi pasar kita hanya US$415 miliar, masih di bawah Malaysia dan Singapura [yang sudah di atas US$500 miliar]," ujarnya dalam acara OJK Dialogue Series II, Senin (5/5/2014).
Dia menjelaskan market cap Indonesia masih jauh tertinggal dari market cap di negara lain seperti Hongkong, Korea Selatan, Australia, dan India. Bahkan market cap di Jepang sudah 10 kali lipat dari market cap di Indonesia.
Dari sisi jumlah emiten, jumlah emiten di Indonesia juga masih sangat kecil. Per Maret 2014, jumlah emiten di Indonesia hanya 489, masih di bawah Malaysia yang 906 emiten, Thailand 587 emiten, dan Singapura 767 emiten.
"Per Maret jumlah emiten kita di atas Filipina yang 258 emiten. Tapi kita masih jauh dari Thailand sama Malaysia," ujar Nurhaida.
Indeks regional pada perdagangan 2 Mei:
(ytd/%)
- Filipina (PSEi) 6.742,97 (14,48%)
- Indonesia (IHSG) 4.838,76 (13,21%)
- Thailand (SET) 1.421,48 (9,45%)
- India (Sensex) 22.403,89 (5,83%)
- Singapura (STI) 3.252,55 (2,69%)
- Australia (AS30) 5.438,808 (1,6%)
- Malaysia (KLCI) 1.869,08 (0,11%)
- Korea Selatan (Kospi) 1.959,44 (-2,58%)
- China (Shenzhen) 1.027,575 (-2,85%)
- China (Shanghai) 2.026,358 (-3,39%)
- Hongkong (HSI) 22.260,67 (-4,23%)
- Jepang (Nikkei225) 14.457,51 (-11,26%)