Bisnis.com, JAKARTA - Rilis Pendapatan Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Produk (GDP) Indonesia yang tumbuh 5,21% YoY di bawah estimasi memicu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung bergerak sideways dalam intraday perdagangan pada awal pekan.
"Variatifnya laju bursa saham Asia juga mempengaruhi IHSG. Padahal di awal perdagangan, laju IHSG sempat positif dan bergerak naik dengan harapan rilis GDP nantinya dapat sesuai dengan estimasi awal," ujar Reza Priyambada, Analis dari Trust Securities, Senin (5/5/2014).
Namun demikian, jelasnya, pada saat Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data GDP yang kurang sesuai dengan estimasi awal tersebut, maka laju kenaikan IHSG mulai berkurang dan sempat kembali melemah.
Meskipun demikian, pada akhir perdagangan indeks masih dapat ditutup naik tipis seiring masih adanya nett buy asing dan kembali terapresiasinya Rupiah.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.856,34, level tertingginya, di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.838,07, level terendahnya, pada mid sesi 2 dan berakhir di level 4.842,50. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun.
Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.