Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inilah Berita Bursa yang Banyak Disorot Investor (30/4/2014)

Tim riset Henan Putihrai Analytics menyatakan berita aksi korporasi sejumlah emiten menjadi sorotan utama investor pada hari ini, Rabu (30/4/2014)
 Bursa Efek Indonesia/Bisnis.com
Bursa Efek Indonesia/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Tim riset Henan Putihrai Analytics menyatakan berita aksi korporasi sejumlah emiten menjadi sorotan utama investor pada hari ini, Rabu (30/4/2014).

Untuk informasi lengkapnya, berikut kumpulan berita bursa yang banyak dibaca investor hari ini:

ASII Siapkan Belanja Modal Rp20 Triliun

ASII 2014 menyiapkan dana belanja modal (capex) sekitar Rp 20 triliun. Nilai ini lebih besar 53,84% atau sekitar Rp 7 triliun dari alokasi belanja modal tahun sebelumnya Rp 13 triliun. Dana capex itu akan digunakan untuk proyek dari seluruh unit usaha dan rencana ekspansi perseroan. (IQPlus)

BNBA Alami Penurunan Laba 17,85% Per Maret 2014

BNBA alami penurunan laba tahun berjalan per Maret 2014sebesar 17,85% menjadi Rp11,95 miliar atau Rp5,17 persaham dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnyayang meraih laba Rp14,55 miliar atau Rp6,30 per saham.(IQPlus)

BINA: Laba Bersih Meroket 219,25%

BINA membukukan laba bersih yang melesat 219,25% menjadi Rp4,22 miliar pada kuartal I/2014 dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,32 miliar. (Bisnis.com)

BMRI Tuntaskan Akuisisi Inhealth Tahun Ini

BMRI akan menyelesaikan pengambilalihan (akuisisi) 80% saham Asuransi Jiwa Inhealth (Inhealth) akhir tahun ini. Saat ini, BMRI baru menguasai 60% saham di Inhealth. (Kontan.co.id)

TRIS Alami Kenaikan Penjualan 12,46% Per Maret

TRIS alami kenaikan penjualan bersih sebesar 12,46% per maret 2014 menjadi Rp180,26 miliar dibandingkan penjualan bersih periode sama tahun sebelumnya yang Rp160,28 miliar. (IQPlus)

MEDC Jual 35,28% Saham Medco Sarana Kepada Puma Energy

MEDC telah menjual sisa sahamnya di PT Medco Sarana Kalibaru sebesar 35,28% kepada Puma Energy (Singapore) Pte. Ltd dan Puma Energy Asia Pacific B.V sebesar US$ 17,400 juta. (IFT.co.id)

Pemerintah Naikkan Tarif Listrik Untuk Perkecil Defisit

Pemerintah menempuh pengetatan fiskal untuk mempersempit defisit anggaran yang menjadi isu sensitif pada tahun lalu. Pengetatan tersebut salah satunya melalui pengurangan subsidi listrik. (IFT.co.id)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper