Bisnis.com, JAKARTA- Trust Securities mengemukakan laju bursa saham Asia berbalik menghijau sepanjang pekan ini.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan laju bursa saham Asia mayoritas di zona hijau di awal pekan, meski sempat ada kekhawatiran potensi terjadinya pelemahan, setelah laju bursa saham AS berbalik melemah setelah S&P500 menyentuh rekor tertingginya.
“Bahkan rilis lebih rendah indeks HSBC manufacturing PMI China juga tidak membuat laju bursa saham Asia, terutama China, terkoreksi,” kata Reza dalam risetnya yang diterima hari ini, Sabtu (29/3/2014).
Pelaku pasar, ujarnya, menilai positif pernyataan salah satu pejabat PboC bahwa kemungkinan akan ada pelonggaran kebijakan dan melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan pertumbuhan ekonomi China.
Namun, tambahnya, setelah rilis penurunan markit manufacturing PMI AS yang lebih rendah dari sebelumnya, memberikan imbas negatif bagi laju bursa saham Asia.
“Pelaku pasar memanfaatkan penguatan sehari sebelumnya untuk melakukan profit taking,” kata Reza.
Di sisi lain, laju bursa saham utama Asia sempat menguat setelah merespons positif takselerasi reformasi pada BUMN China. Namun tertutupi masih adanya aksi jual.
Rilis kenaikan PDB Korsel dan imbas penguatan laju bursa saham AS memberikan angin segar bagi bursa saham Asia, sehingga dapat berbalik positif.
“Pelaku pasar masih melihat adanya potensi pemulihan pada ekonomi AS yang nantinya dapat berimbas baik pada ekonomi Asia,” kata Reza.
Reza mengatakan sempat terjadi pelemahan, dipicu pertumbuhan kinerja emiten industri China yang dinilai melambat, dan tingkat suku bunga referensi pasar uangnya yang kembali melonjak.
Sementara itu indeks bura Jepang, Nikkei masih dapat bertahan positif seiring dengan penguatan saham-saham ritel terkait rencana aksi menambah gerainya. Meski diiringi dengan pelemahan saham-saham sekuritas.