Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WIka Tunda Rights Issue Jadi 2016

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) sedang mempertimbangkan untuk menunda rencana penerbitan saham baru atau rights issue dari rencana semula pada tahun depan menjadi 2016.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) sedang mempertimbangkan untuk menunda rencana penerbitan saham baru atau rights issue dari rencana semula pada tahun depan menjadi 2016.

Hal itu disebabkan kontraktor pelat merah itu akan mendahulukan rencana salah satu anak usahanya, yakni PT Wijaya Karya (Wika) Realty, untuk melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pada 2015.

Direktur Utama Wika Bintang Perbowo mengatakan strategi itu akan dilakukan dengan tujuan agar Wika Group mampu meraup dana segar yang lebih banyak dibandingkan dengan opsi induk usaha rights issue terlebih dahulu.

“Berkaca dari aksi korporasi PT Wika Beton [anak usaha Wika lainnya] yang sebentar lagi listing di bursa, kami optimistis anak usaha lainnya bisa mengikuti,” ujarnya usai rapat umum pemegang saham (RUPS) di Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Bila induk usaha melakukan rights issue terlebih dahulu dari IPO Wika Realty, menurut Bintang, pihaknya khawatir dana yang akan diterima tidak akan maksimal.

Direktur Keuangan Wijaya Karya Adji Firmantoro menuturkan perseroan masih mengkaji besaran saham yang akan dilepas oleh Wika Realty ke publik dan besaran saham baru yang akan diterbitkan saham baru.

Menurut Adji, pihaknya masih mempertimbangkan waktu yang tepat untuk melakukan dua aksi korporasi dari anak dan induk usaha itu sehingga valuasi saham yang akan ditawarkan sesuai dengan rencana bisnis Wika Group.

“Lihat kondisi pasar, juga tergantung kebutuhan keuangan Wika Realty dan induk usaha,” tuturnya.

Sebagai informasi, saat ini saham Wika dimiliki oleh pemerintah sebesar 65,15%, sedangkan 34,85% lainnya dimiliki oleh publik.

Setelah rights issue, perseroan berharap pemerintah tetap menjadi pemilik saham mayoritas sekitar 55%, sedangkan 45% lainnya dimiliki publik.

Dengan demikian, Wika siap melepas saham baru 10,15% ke publik. Meskipun demikian, dia belum bisa menjelaskan secara rinci kisaran dana yang akan dihimpun dari aksi korporasi itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper