Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Standard & Poor 500 Naik 1,5%

Saham AS naik, dengan indeks Standard & Poor 500 rebound ke rekor setelah kehilangan terbesar dalam sebulan, karena komentar dari Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan krisis Ukraina tidak akan segera meningkat.
Komentar dari Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan krisis Ukraina tidak akan segera meningkat picu indeks S&P 500 rebound/Bloomberg
Komentar dari Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan krisis Ukraina tidak akan segera meningkat picu indeks S&P 500 rebound/Bloomberg

Bisnis.com, NEW YORK - Saham AS naik, dengan indeks Standard & Poor 500 rebound ke rekor setelah kehilangan terbesar dalam sebulan, karena komentar dari Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan krisis Ukraina tidak akan segera meningkat.

Qualcomm Inc naik 3,4%  setelah menaikkan dividen dan meningkatkan rencana buyback tersebut. Abercrombie & Fitch Co ( ANF ) menguat 6,7% setelah Credit Suisse Group AG mengangkat rating pada pengecer pakaian remaja. RadioShack Corp anjlok 17% setelah penjualan meleset dari estimasi analis.

S & P 500 melonjak 1,5%, gain terbesar tahun ini , ke posisi tertinggi sepanjang masa dari 1,873.91 pada pukul 4 pm di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 227,85 poin , atau 1,4%, ke 16,395.88 .

The Nasdaq Composite Index naik ke level tertinggi sejak April 2000 dan Indeks Russell 2000 naik paling dalam setahun. Sekitar 7,7 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, 17% lebih tinggi dari rata-rata 30 - hari .

"Secara jangka sangat pendek, semua yang Anda lihat dalam pasar memiliki segala sesuatu yang berkaitan dengan Ukraina," Kevin Caron , ahli strategi pasar Florham Park, di Stifel Nicolaus & Co yang berbasis di New Jersey, yang mengawasi saham sekitar US$160 miliar, mengatakan melalui telepon.

"Tapi selama 2 minggu terakhir, pasar telah bergerak lebih tinggi dengan pengecualian kemarin (Senin). Pertaruhan telah dibuat bahwa perekonomian terus berkembang dan sebagian besar gangguan yang telah kita lihat  dari cuaca." (Bloomberg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper