Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih United Tracktor Turun 16,3%

PT United Tractors Tbk. (UNTR) membukukan laba bersih sepanjang tahun lalu sebesar Rp4,83 triliun, turun 16,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp5,78 triliun.
Logo United Tractors/Bisnis
Logo United Tractors/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—PT United Tractors Tbk. (UNTR) membukukan laba bersih sepanjang tahun lalu sebesar Rp4,83 triliun, turun 16,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp5,78 triliun.

Seperti dikutip dari laporan keuangan serta siaran pers yang dipublikasikan, Kamis (27/2/2014), United Tractors mencatat pendapatan Rp 51,01 triliun, turun 8,8% dari Rp55,95 triliun.

Meski pendapatan turun, beban pokok pendapatan berhasil ditekan menjadi Rp41,49 triliun, turun 8,6% dari Rp45,43 triliun. Hal itu menjadikan perolehan laba kotor sebesar Rp9,5 triliun, turun 9,5% dari Rp10,52 triliun.

Unit usaha mesin konstruksi, kontraktor penambangan, dan pertambangan secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 31%, 62%, dan 7% terhadap total pendapatan Rp51,01 triliun.

Pendapatan bersih segmen usaha mesin konstruksi turun 29% menjadi Rp15,64 triliun. Manajemen UNTR menyatakan berkurangnya permintaan alat berat khususnya di sektor pertambangan dan perkebunan, adalah akibat penurunan aktivitas di sektor terkait.

“Hal ini berdampak pada total penjualan alat berat Komatsu turun sebesar 32%, dari 6.202 unit pada 2012 menjadi 4.203 unit pada 2013,” ungkap manajemen seperti dikutip, Kamis (27/2/2014).

Dari total penjualan alat berat Komatsu itu, sebanyak 43% diserap sektor pertambangan, 26% diserap sektor perkebunan, 23% diserap sektor konstruksi, dan sisanya 8% diserap sektor kehutanan.

“Di tengah persaingan yang semakin ketat, Komatsu berhasil mempertahankan posisi sebagai market leader alat berat, dengan pangsa pasar sebesar 41% [berdasarkan riset pasar internal],” ungkap manajemen.

Seiring dengan penurunan penjualan alat berat, penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat juga turun 6% menjadi Rp5,52 triliun.

Sementara itu, penjualan produk merek lainnya yaitu UD Trucks mengalami penurunan dari 414 unit menjadi 365 unit, sedangkan truk Scania meningkat dari 363 unit menjadi 445 unit.

Di bidang kontraktor penambangan, anak usaha UNTR PT Pamapersada Nusantara (Pama) membukukan peningkatan pendapatan sebesar 13% atau mencapai Rp31,55 triliun.

Volume produksi batu bara naik dari 94,4 juta ton menjadi 105,1 juta ton, sementara pemindahan tanah (overburden removal) turun menjadi 844,9 juta bcm dari 855,5 juta bcm.

 Empat konsesi tambang milik perseroan mencatat penjualan batu bara sebanyak 4,18 juta ton, turun 26% dari 5,63 juta ton. Akibat penurunan rata-rata harga jual batu bara, pendapatan unit usaha pertambangan ini turun 34% menjadi Rp3,81 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper