Bisnis.com, JAKARTA – Pendapatan perusahaan telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) pada 2013 diperkirakan tumbuh 8%-10% dari 2012.
Direktur Utama Indosat Alexander Rusli mengatakan pertumbuhan pendapatan 2013 sedikit melampaui pertumbuhan industri sebesar 7%.
Pendapatan ISAT pada 2012 mencapai Rp22,42 triliun. Bila proyeksi terealisasi, pendapatan 2013 mencapai Rp24,21 triliun hingga Rp24,66 triliun.
Meski pendapatan Indosat meningkat, Alexander memproyeksi perseroan masih mendulang rugi bersih.
Per September 2013 rugi bersih ISAT senilai Rp1,77 triliun.
“Syukur-syukur bottom line kami tidak negatif. Kalau lihat dari kuartal III/2013 saja, mungkin saja masih negatif. Kalau negatif, tidak bisa terima dividen,” ujar Alexander, Rabu (26/2/2014).
Perkiraannya, kinerja perseroan pada tahun ini masih dibebani rugi selisih kurs.
Sepanjang 9 bulan pertama 2013, rugi selisih kurs ISAT mencapai Rp2,35 triliun.
Untuk menyiasati penurunan kinerja akibat melemahnya rupiah, perseroan akan menggenjot kuat pendapatan data.
Target Alexander, pertumbuhan pendapatan data meningkat 40% pada 2 tahun mendatang.
Perseroan pun berencana memangkas utang dalam mata uang dolar AS.
Saat ini porsi utang dalam rupiah dan dolar AS seimbang, 50:50.
Alexander pasang target untuk melakukan pembiayaan ulang atau refinancing pada 2015.
Tahun ini perseroan tidak mungkin melakukan refinancing utang karena bisa jadi terkena penalti.
“Sebanyak mungkin kami ingin memindahkan utang dari USD ke rupiah,” kata Alexander.
Per 30 September 2013 total liabilitas ISAT sebesar Rp36,85 triliun, sedangkan total ekuitas Rp17,53 triliun. Maka, debt to equity ratio (DER) ISAT mencapai 2,1 kali.