Bisnis.com, SINGAPURA - Saham global menghapus kerugian mereka untuk tahun ini, seiring dengan tumbuhnya kepercayaan dalam ekonomi AS dan rally di pasar negara berkembang yang memulihkan nilai US$3 triliun.
Indeks MSCI All -Country World menguat untuk hari kesembilan kemarin, mengangkat nilai ekuitas dunia ke US$62,1 triliun dari level rendah tahun ini, yakni sekitar US$59 triliun pada 4 Februari, demikian data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Indeks saham negara maju dan berkembang naik 0,1% pada pukul 12:50 di Hong Kong.
Saham telah pulih dari posisi terburuk di awal tahun sejak 2010, setelah pengangguran Amerika turun ke level terendah sejak 2008, perdagangan Cina meningkat dan negara-negara berkembang dari Turki ke Afrika Selatan mengambil langkah-langkah untuk membendung arus keluar modal.
Reksa dana saham yang dilacak oleh EPFR global dan Citigroup Inc memikat dana lebih dari US$ 11 miliar pada minggu ke 12 Februari, yang dipimpin oleh Amerika Serikat setelah Ketua Fed Janet Yellen mengatakan pertumbuhan ekonomi telah meningkat dan berjanji untuk mengurangi kembali stimulus dengan "langkah-langkah yang terukur."
"Koreksi baru-baru ini memberikan kesempatan kepada investor untuk melakukan pembelian besar," kata Nader Naeimi, kepala alokasi aset dinamis di AMP Capital di Sydney, yang mengelola sekitar US$131 miliar.
"Reli ini berkelanjutan di belakang pemulihan perekonomian global. Ada tanda-tanda pemulihan yang sedang berlangsung di negara maju dan mulai mengalir ke negara berkembang seperti China."
Indeks FTSE MIB Italia (FTSEMIB) telah memimpin kenaikan di antara alat pengukur ekuitas di 20 pasar terbesar dunia pada 2014, naik 7,9% seiring dengan data yang menunjukkan ekonomi di kawasan euro itu meningkat lebih dari perkiraan pada kuartal terakhir 2013.
Indeks Standard & Poor 500 Index (SPX), ukuran patokan saham AS, tergelincir 0,5% tahun ini sampai minggu lalu, dengan pasar Amerika ditutup untuk liburan, kemarin . Adapun Shanghai Composite Index (SHCOMP ) naik 0,4%.