Bisnis.com, JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di posisi pertumbuhan tertinggi dari indeks lain di Asia Tenggara secara year to date per Kamis, (30/1/204).
Bisnis mencatat IHSG tumbuh 3,38% pada (30/1/2014) ada di level 4.418,75 dari penutupan perdagangan pada Senin (30/12/2013) di 4.274. Pertumbuhan tersebut tercatat paling tinggi dibandingkan dengan indeks lain di kawasan Asia Tenggara.
Indeks Filipina secara year to date naik 2,57%. Sementara itu, indeks Malaysia melemah 3,37%, indeks Thailand merosot 2,67%, dan indeks Singapura anjlok 4,43%.
Kiswoyo Adi Joe, analis dari PT Investa Saran Mandiri, mengatakan pertumbuhan indeks Indonesia disokong kuat oleh sektor perbankan.
Terutama empat emiten besar perbankan, yakni Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN). Perhitungannya, saham perbankan berkontribusi 24% terhadap IHSG.
“Selisih antara suku bunga deposito dan suku bunga kredit di Indonesia itu besar, sekitar 6%. Sementara, di negara lain mencapai 3% itu sulit. Di Jepang saja 1%,” tutur Kiswoyo kepada Bisnis, Sabtu, (1/2/2014).
Karena itu, dia memprediksi IHSG masih menguat dibandingkan dengan indeks negara lain di Asia Tenggara. Selain saham empat perbankan yang bisa memperkuat IHSG, saham komoditas dan konsumen turut menyokong laju penaikan IHSG.
Menurut Kiswoyo, potensi yang bisa melemahkan IHSG hanyalah harga saham di bursa Indonesia yang murah dari negara lain.