Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (22/1/2014) saat buka hingga akhir sesi I atau jeda siang melemah, dan kondisinya berbalik pada waktu penutupan.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada menilai masih kuatnya daya beli pada saham pertambangan, membuat laju saham-sahamnya masih berada di zona hijau.
Terutama , ujarnya, setelah rilis kenaikan proyeksi IMF terhadap pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,7% , yang berimbas pada terapresiasinya sejumlah harga komoditas, memberikan tambahan positif pada IHSG.
“Selain itu IHSG pun mendapat dukungan dari menguatnya saham-saham perdagangan dan konsumer, seiring beredar spekulasi adanya musibah banjir akan meningkatkan permintaan akan barang konsumen,” kata Reza dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (22/1/2014).
Reza mengatakan menghijaunya bursa saham Asia, juga turut memberikan tambahan angin segar, sehingga indeks masih dapat menguat di tengah kekhawatiran adanya aksi ambil untung (profit taking).
Sepanjang perdagangan IHSG menyentuh level 4.477,49 (level tertinggi) di akhir sesi 2, dan menyentuh level 4.437,06 (level terendah) di awal sesi 1, dan berakhir di level 4.477,49.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan net buy, dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net sell.
Seperti diketahui hari ini IHSG ditutup menguat 0,56% ke level 4.477,49. Lima dari sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia menguat dipimpin kenaikan sektor pertambangan 1,9%. Adapun, empat sektor lainnya melemah dengan penurunan terbesar dialami sektor properti 0,87%.
Pada awal perdagangan, indeks dibuka melemah 0,16% ke level 4.445,25. IHSG kembali melemah 0,12% ke level 4.447,19 pada akhir sesi I siang.
Pergerakan IHSG Rabu (22/1/2014)
Waktu | IHSG |
Buka | 4.445,25 |
Jeda siang | 4.447,19 |
Penutupan | 4.477,49 |