Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak West Texas Intermediate kembali turun dari harga tertinggi selama 2 bulan akibat aksi spekulasi bahwa harga telah naik lebih dari apa yang telah diprediksikan pekan lalu.
Harga WTI berjangka turun 0,4% di New York, mengurangi keuntungan pada Desember sebesar 6,7%.
Christine Lagarde, Managing Director IMF, mengatakan dana moneter itu meningkatkan prospek untuk perekonomian AS.
The Energy Information Administration menginformasikan bahwa permintaan minyak akan naik pada akhir Desember 2013, ketika produksi minyak mendekati level tertinggi selama 25 tahun.
"Pasar berhenti setelah berjalan cukup baik. "Kami sedang melihat keterputusan antara pasar minyak dan ekuitas. Sepertinya pasar mengikuti fundamental sendiri sekarang daripada menggunakan S & P sebagai tanda permintaan di masa mendatang," kata Bob Yawger, Direktur Divisi Futures di Mizuho Securities USA Inc di New York.
WTI untuk pengiriman Februari turun 41 sen untuk menetap di US$98,91 per barel di New York Mercantile Exchange, tergelincir dari penutupan tertinggi sejak 18 Oktober.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari merosot 21 sen menjadi US$111,56 per barel di London berbasis ICE Futures Europe.